Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Rapor Pelatih Belanda di Timnas Indonesia: Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg Ukir Catatan Merah hingga Dipecat PSSI

Rapor Pelatih Belanda di Timnas Indonesia: Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg Ukir Catatan Merah hingga Dipecat PSSI

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-17 09:30:02
Dilihat:3 Pujian
Timnas Indonesia - Patrick Kluivert, Denny Landzaat, Alex Pastoor, Gerald Vanenburg

Jakarta - Jajaran pelatih asal Belanda yang kini bertugas mengasuh Timnas Indonesia di sejumlah kelompok usia, Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg, mencatatkan rapor yang belum memuaskan sejak bertugas pada tahun 2025 ini.

PSSI saat ini tengah mempercayakan kursi kepelatihan Timnas Indonesia kepada sederet juru taktik asal Belanda. Patrick Kluivert ditugasi untuk mengasuh skuad senior, sedangkan Gerald Vanenburg bertanggung jawab menangani Timnas U-23.

Selain dua nama ini, sebetulnya masih ada Frank van Kempen yang menjadi nakhoda Timnas Indonesia U-20. Dia ditunjuk menggantikan Indra Sjafri yang gagal membawa anak asuhnya tampil sesuai harapan di Piala Asia U-20 2025.

Hanya saja, van Kempen belum sempat menjalankan tugasnya sebagai pelatih. Baru Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg saja yang telah mendampingi anak asuhnya sejak bertugas. Berikut Bola.com menyajikan rapor keduanya.

 


Rapor Gerald Vanenburg

Timnas Indonesia - Ilustrasi Gerald Vanenburg

Sejak bertugas sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 dan merangkap jabatan sebagai asisten Patrick Kluivert di skuad senior, Gerald Vanenburg memang belum dianggap mampu memberikan hasil yang memuaskan.

Bersama skuad Garuda Muda, juru taktik berusia 61 tahun itu sudah menghadapi dua ajang yang berbeda bersama anak asuhnya. Kejuaraan pertama yang diikuti ialah Piala AFF U-23 2025 pada medio Juli 2025 lalu.

Gerald memang berhasil mengantarkan anak asuhnya lolos ke partai final. Namun, dengan modal status sebagai tuan rumah, skuad Garuda Muda gagal meraih gelar juara setelah takluk 0-1 dari Vietnam di partai puncak.

Berbekal skuad yang sama, ditambah beberapa pemain baru, Gerald kembali mengiringi perjuangan Timnas Indonesia U-23 sebagai tuan rumah pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Sayangnya, hasilnya jauh dari harapan.

Kadek Arel dan kawan-kawan ditahan imbang Laos (0-0) pada laga perdana, lalu menggebuk Makau (5-0). Pada laga penentuan, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 0-1.

Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-23 harus menempati peringkat kedua Grup J dengan koleksi empat poin. Hasil ini tak cukup bagi skuad Garuda Muda untuk lolos ke putaran final lewat jalur runner-up terbaik.

 


Rapor Patrick Kluivert

Timnas Indonesia - Ilustrasi Patrick Kluivert

Sementara itu, Patrick Kluivert juga mendapatkan banyak kritikan setelah gagal membawa Timnas Indonesia meraih hasil yang sesuai harapan pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Sejak awal, skuad Merah Putih memang mengukir hasil yang sangat mengenaskan ketika berjumpa tim-tim kuat. Pada putaran ketiga, misalnya, skuad Garuda sempat dihajar Australia (1-5) dan Jepang (0-6).

Kluivert memang bisa mengantarkan anak asuhnya mengukir kemenangan penting atas China (1-0) dan Bahrain (1-0). Dua hasil inilah yang membawa Jay Idzes dan kawan-kawan melenggang ke putaran keempat.

Setelah itu, Kluivert mendapatkan kesempatan untuk mengasah dan melakukan eksperimen ketika anak asuhnya menghadapi Chinese Taipei dan Lebanon pada uji coba internasional FIFA Matchday periode September 2025.

Hasilnya, skuad Garuda bisa menang telak atas Chinese Taipei (6-0), tetapi bermain imbang tanpa gol kontra Lebanon (0-0). Dua laga inilah yang sebetulnya jadi ajang persiapan untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak di putaran keempat.

Sayangnya, skuad Garuda harus tumbang dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1). Dua hasil inilah yang menempatkan Kluivert di situasi tak menguntungkan karena dihujani banyak kritik dari fans dan suporter Timnas Indonesia.

 


Produktivitas Gol

Salah satu rapor merah yang sama-sama diukir oleh Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg selama bertugas mengasuh tim nasional ialah produktivitas golnya yang belum mampu mencapai titik optimal.

Di bawah asuhan Gerald Vanenburg, Timnas Indonesia U-23 hanya bisa mencetak gol ketika melawan tim-tim yang kualitasnya jauh lebih rendah, seperti menghadapi Brunei Darussalam (8-0) dan Makau (5-0).

Skuad Garuda Muda hanya bisa mencetak gol ketika berjumpa Filipina (1-0) dan Thailand (1-1) di Piala AFF U-23 2025. Sedangkan laga-laga lainnya mengalami kemacetan, yakni saat bersua Malaysia (0-0), Laos (0-0), dan Korea Selatan (0-1).

Hal yang sama juga dialami skuad senior di bawah asuhan Kluivert. Satu-satunya momen Timnas Indonesia berpesta gol ialah ketika melawan Chinese Taipei (6-0). Sisanya menghasilkan catatan minor di produksi golnya.

Sebab, dari tujuh laga lainnya, Timnas Indonesia hanya bisa mengukir lima gol saja. Skuad Merah Putih sempat berakhir buntu tanpa menghasilkan gol saat bersua Jepang (0-6), Lebanon (0-0), dan Irak (0-1).

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}