v21_ad_650_70
Daily Live Sepak Bola Hidup Permainan Bola Basket Berita Olahraga Klasemen
Posisi saat ini:Kembali ke laman beranda > news >

Gigi Dall'Igna Sebut 'Sistem' MotoGP Bikin Ducati Tak Bisa Pertahankan Jorge Martin

2025-01-17 09:30:02 Views:11
Gigi Dall'Igna Sebut 'Sistem' MotoGP Bikin Ducati Tak Bisa Pertahankan Jorge Martin
Jorge Martin (c) AP Photo/Joan Monfort

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, memang siap menghadapi MotoGP pada 2025. Namun, ia tetap terbuka mengenai rasa kecewanya karena tak bisa mempertahankan Jorge Martin, yang menurutnya bisa membentuk 'trisula' yang tangguh bersama Pecco Bagnaia dan Marc Marquez.

Sejak 2012, MotoGP melarang sebuah tim menurunkan tiga pembalap sekaligus. Kini, satu tim hanya boleh menaungi maksimal dua pembalap saja. Hal ini pun menghalangi niatan Ducati dan Dall'Igna untuk menaungi Martin, Bagnaia, dan Marquez di bawah atap garasi Ducati Lenovo Team selaku tim pabrikan.

Atas alasan ini pula, Ducati harus berpikir keras dalam memilih Martin atau Marquez pada 2025. Mereka akhirnya memilih Marquez yang merupakan delapan kali juara dunia. Namun, keputusan ini dinilai kontroversial, karena Martin memimpin klasemen sepanjang 2024 dan jadi juara dunia.

1 dari 2 halaman

Ingin Mempertahankan 3 Pembalap

Ingin Mempertahankan 3 Pembalap

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna (c) Ducati Corse

Dalam wawancaranya dengan Motorsport.com pada Selasa (14/1/2024), Dall'Igna mengaku memaklumi banyak orang yang merasa bahwa keputusan ini salah dan bisa berujung petaka bagi Ducati. Namun, pria Italia ini menyatakan Ducati sudah pasti menaungi ketiga rider sekaligus andai 'sistem' memperbolehkannya.

"Ini memang satu kemungkinan yang bisa terjadi. Situasinya sederhana saja. Kami ingin mempertahankan ketiga rider, tetapi sistem yang ada menciptakan berbagai halangan di jalan kami. Akhirnya, kami harus memutuskan dua saja. Saat itu, kami memilih Pecco dan Marc. Namun, ketika memilih, kami sudah tahu Martin bisa jadi juara," ujarnya.

Saat dipilih oleh Ducati Lenovo Team pada Juni 2024 lalu, Marquez belum meraih satu pun kemenangan Grand Prix dengan Ducati, karena ia baru menang di Seri Aragon pada September. Dall'Igna pun tak memungkiri bahwa memilih Marquez merupakan keputusan yang sulit sekaligus berisiko. Namun, ia berharap langkah nekat ini bakal terbayar.

2 dari 2 halaman

Ada Kalanya Benar, Ada Kalanya Salah

"Kami semua manusia, begitu juga para rider. Penting untuk memproyeksikan level perkembangan yang Anda butuhkan agar tahu apakah ini solusi yang lebih baik atau buruk. Ini tak mudah, tidak sederhana, tetapi itulah tugas kami. Ada kalanya kami benar, ada kalanya kami salah karena kami juga manusia," tutur Dall'Igna.

Di lain sisi, mantan Direktur Teknis Aprilia Racing ini juga yakin bahwa Marquez dan Bagnaia bisa bekerja sama dengan baik dalam mengembangkan Desmosedici. Meski begitu, ia juga memperingatkan bahwa para insinyurnya punya andil yang tak kalah besar dalam menentukan keputusan-keputusan teknis mengenai motor mereka.

"Saya selalu sungguh-sungguh mempertimbangkan kata-kata para rider. Namun, keputusan soal apa yang harus dilakukan pada motor berkorespondensi kepada para insinyur. Tentu saja mereka mendengarkan komentar para rider, tetapi konfigurasi dipilih oleh insinyur," tutup Dall'Igna.

Sumber: Motorsportcom

Berita yang direkomendasikan

Berita yang direkomendasikan

Video yang direkomendasikan