Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca mengungkap alasan pihaknya tak bisa memenuhi undangan pertemuan dengan pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert beberapa waktu lalu.
Kluivert dan sang asisten, Denny Landzaat didampingi petinggi PSSI bertemu dengan perwakilan klub BRI Liga 1 di Hotel St. Regis, Jakarta pada Selasa (14/1/2025) malam.
Ketika itu, Ketua PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa petinggi dari 17 klub BRI Liga 1 datang dalam dinner dengan Kluivert, namun tidak mengungkap satu tim yang tidak hadir.
"Pada saatu pertemuan dengan klub-klub, itu kebetulan saya tidak hadir. Jadi kalau ditanya, saya tidak tahu isi diskusi pada saat makan malam bersama," ujar Prapanca dalam Ngobrol Bareng Persija di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/1/2025).
"Mungkin bisa dicek kepada teman-teman yang mewakili petinggi klub yang lain. Karena saya pada hari itu, posisi di luar kota. Dikasih tahu pada hari yang sama. Bingung kita," jelas Prapanca.
"Kira-kira seperti itu. Tapi pasti karena ketidakhadiran Persija, akan dibuat berita miring oleh netizen, media sosial, atau mungkin teman-teman wartawan lainnya."
"Tapi cerita sebenarnya adalah saya lagi di luar kota dan dikasih tau pada hari itu. Saya belum bisa kembali pada hari yang sama," ucap pria yang karib dipanggil Panca itu.
Prapanca juga berharap, merujuk dari statusnya sebagai pelatih asal Eropa, Kluivert dapat menjalin dialog dengan pelatih klub-klub BRI Liga 1, termasuk nakhoda Persija, Carlos Pena.
"Dengan standar yang dia miliki karena dia sudah biasa dengan pemain bintang di Eropa, saya rasa mereka punya standar Eropa yang harus dijalankan," ungkap Prapanca.
"Kan sekarang dia sudah pulang dan mungkin menyusun strategi dan lain-lain berserta asistennya, dan saya yakin kalau dia memenuhi standar yang ada di sepak bola Eropa."
"Saya yakin kalau dia balik dia pasti berkomunikasi dengan pelatih-pelatih di klub-klub, kan biasanya seperti itu di Eropa," tutur Prapanca.
Disadur dari: Bola.com (Muhammad Adi Yaksa, Wiwig Prayugi) 17 Januari 2025