Jakarta Gelombang naturalisasi pemain Timnas Indonesia bakal terjadi lagi. Lima pemain diaspora asal Belanda diisukan sedang didekati untuk jadi WNI. Apa manfaatnya?
Nama yang santer disebut antara lain Mauro Zijlstra, Miliano Jonathans, Pascal Struijk, Dean Zandbergen, dan Tristan Gooijer. Bahkan pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan asistennya turun gunung langsung bertemu dengan pemain bidikannya.
Termasuk mereka terbang ke Inggris untuk dialog dengan Pascal Struijk yang baru saja mengantar Leeds United promosi ke Premier League.
Ayah Miliano Jonathans juga sempat datang ke Indonesia ketika Jay Idzes dkk. menjamu Bahrain pada matchday kedelapan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta.
"PSSI dan tim pelatih Timnas Indonesia makin agresif menjemput bola dalam pendekatan kepada calon pemain naturalisasi. Penambahan pemain diaspora baru langkah strategis dan wajar untuk Timnas Indonesia," kata Gusnul Yakin.
Tenaga Muda
Pengamat sepak bola senior asal Malang ini menjelaskan Patrick Kluivert dan koleganya paling tahu kebutuhan Timnas Indonesia saat ini dan masa datang.
"Saya kira setelah menjalani dua pertandingan lawan Australia dan Bahrain, tim pelatih tahu kekurangan Timnas Indonesia. Menurut kita materi yang ada sekarang sudah cukup, tapi di mata pelatih masih kurang. Nah, kekurangan itulah yang sedang ingin ditutupi dengan mencari pemain naturalisasi baru," ujarnya.
Mantan pelatih Arema ini menyatakan pemain baru nanti akan menambah kedalaman tim dan bisa memperkaya game plan di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Dari lima calon naturalisasi itu dua posisi bek dan sisanya bernaluri serang. Tampaknya saat ini dua sektor itu yang ingin diperkuat oleh Patrick Kluivert. Pemain baru ini menambah kekuatan Timnas Indonesia di putaran ketiga atau nanti jika harus bersaing di fase keempat untuk lolos ke Piala Dunia 2026," ucapnya.
Variasi
Gusnul Yakin menjelaskan dengan masuknya pemain naturalisasi nanti Patrick Kluivert bisa punya variasi permainan lebih banyak lagi.
"Di era Shin Tae-yong materi pemain terbatas. Sehingga variasi permainan cenderung monoton, karena Shin Tae-yong fokus di pertahanan. Tapi berikutnya Patrick Kluivert bisa improvisasi lebih baik. Karena kedalaman tim mulai bagus," tuturnya.
{{ comment.content }}