Jakarta Ketua PSSI, Erick Thohir, geram dengan sejumlah klub Liga 1 2024/2025 yang diduga menunggak gaji pemain dan pelatihnya. Pria yang juga Menteri BUMN RI itu meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan penindakan.
"Kami mengecam untuk klub-klub yang tidak membayar gaji," ujar Erick Thohir setelah meresmikan FIFA Arena Indonesia di Tangerang Selatan, Selasa (6/5/2025).
"Kami mendorong PT LIB bertindak keras karena sudah ada kesepakatan antara PSSI dengan PT LIB untuk menegakkan lisensi klub," ucap Erick Thohir.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa PT LIB telah berkomitmen untuk memberikan hukuman berupa pengurangan poin dan denda bagi tim yang menangguhkan upah pemain dan pelatihnya pada Liga 1 2025/2026.
Penjelasan Erick Thohir

"Janjinya PT LIB kepada kami, selain ada denda, untuk musim depan ada pengurangan poin. Jadi, kami hanya bisa mendorong karena PT LIB ini berdiri cukup independen," tutur Erick Thohir.
Sebagai operator kompetisi Liga 1, saham mayoritas PT LIB dimiliki oleh 18 peserta dengan jumlah 99 persen, sementara sisa 1 persen saham dipunyai PSSI.
"Kami tidak bisa mengintervensi, kami duduk bersama-sama untuk mencari solusi. Saya mengapresiasi perubahan yang terjadi di PT LIB dan kompetisi," kata Erick Thohir.
Banyak Catatan terhadap PT LIB

"Tetapi, tentu banyak catatan dari PSSI untuk PT LIB yang harus ditingkatkan. Saya juga meyakini kalau ada tuduhan-tuduhan, misalnya ini ada match-fixing, tidak apa-apa, kita buktikkan," tutur Erick Thohir.
Mantan bos Inter Milan itu memberikan contoh ketika Nusantara United, yang notabene dimiliki keponakannya, Gamma Abdurrahman Thohir, terdegradasi dari Pegadaian Liga 2 2024/2025.
Selain itu, Sumut United FC, klub yang dipunyai Arya Sinulingga selaku anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, sempat turun kasta dari Liga 2 2023/2024.
"Saya juga tidak menutup mata. Dan, saya tidak pernah pandang bulu. Kemarin Nusantara United punya keponakan saya degradasi ke Liga 3. Punya Exco juga, Arya Sinulingga, tidak ada. Tetapi begini, jangan semua menciptakan asumsi," ungkap Erick Thohir.
"Tapi, terbukti, kita sama-sama. Kalau saling tuduh, sulit. Gol bunuh diri bisa saja. Tadi menembak saya menembak bola tidak ada kipernya tahunya tidak masuk, disangka disengaja, bisa saja."
"Yang terpenting kita membangun sepak bola dengan fakta. Kalau memang ada itu, kita tindak," kata Erick Thohir.
Kasus PSIS
Beberapa klub Liga 1 diungkap oleh mantan pemainnya masih menunggak gaji. PSIS Semarang misalnya yang disebut belum melunasi pembayaran untuk Evandro Brandao dan Roger Bonet.
Evandro dan Bonet adalah pemain asing PSIS pada putaran pertama Liga 1 musim ini. Ketika keduanya speak up terkait tunggakan gaji, manajemen tim berjulukan Mahesa Jenar itu hanya merespons secara normatif.
"Sama seperti yang kemarin, kami akan fokus pada pemain yang ada," ucap Yoyok Sukawi, CEO PSIS.
{{ comment.content }}