Jakarta - Di saat Persib Bandung telah resmi mengukuhkan statusnya sebagai jawara BRI Liga 1 2024/2025, persaingan para kontestan untuk mengamankan posisinya dari ancaman degradasi masih berlangsung ketat.
Sejauh ini, aksi saling sikut di papan bawah untuk terhindar dari zona merah masih melibatkan setidaknya enam kontestan, mulai dari Madura United yang berada di peringkat ke-13 hingga PSIS Semarang yang menduduki posisi ke-18.
Kontestasi ini makin memanas seusai berakhirnya pekan ke-31 seiring keberhasilan PSS Sleman menumbangkan perlawanan PSM Makassar (3-1) serta Semen Padang yang sukses menggebuk Madura United (2-1).
Dengan mempertimbangkan tiga pekan tersisa pada BRI Liga 1 2024/2025, bagaimana persaingan para tim pesakitan ini untuk sintas dari ancaman degradasi? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Aksi Saling Bunuh
Yang menarik dari persaingan ini ialah momen perjumpaan antara sejumlah kontestan yang bakal saling bunuh untuk selamat dari degradasi. Setidaknya, ada sederet klub papan bawah yang masih akan bertanding dengan pesaingnya.
PSIS Semarang yang berada di dasar klasemen, misalnya, masih akan menghadapi PSS Sleman (pekan ke-32) dan Barito Putera (pekan ke-34). Adapun satu pertandingan lainnya menghadapi Malut United (pekan ke-33).
Situasi yang dihadapi PSS Sleman juga tak jauh berbeda. Selain berjumpa dengan PSIS Semarang pada pekan ke-32, mereka juga bisa menentukan nasibnya sendiri ketika menghadapi Madura United pada pekan ke-34.
Dengan situasi seperti ini, tiga laga terakhir BRI Liga 1 2024/2025 diprediksi bakal semakin ketat. Sebab, mereka bakal saling mengalahkan demi mengamankan posisinya masing-masing agar tak turun ke kasta kedua.
Hadapi Laga Sulit
Selain aksi saling bunuh, beberapa kontestan juga akan menghadapi laga-laga yang cukup menantang menuju akhir musim ini. Pasalnya, mereka akan berjumpa tim papan atas yang memiliki rekor mengesankan.
Persis Solo tentu wajib berhati-hati mengingat lawannya tidak mudah ditaklukkan. Mereka akan menghadapi PSBS Biak di peringkat ke-6 (pekan ke-32), Dewa United di posisi ke-2 (pekan ke-33), serta Persib Bandung yang berstatus sebagai pemuncak (pekan ke-34).
Hal yang sama juga dialami oleh Madura United. Laskar Sappe Kerrap masih akan menghadapi Borneo FC (pekan ke-32) serta Bali United (pekan ke-33). Setelah itu, mereka berjumpa pesaingnya, PSS Sleman, pada pekan ke-34.
Adapun Semen Padang yang berada di peringkat ke-15 sudah dinanti oleh Persebaya Surabaya (pekan ke-32), Persik Kediri (pekan ke-33), dan Arema FC (pekan ke-34). Lalu, Barito Putera berjumpa Persib Bandung (pekan ke-33), PSM Makassar (pekan ke-33), dan PSIS (pekan ke-34).
Perhitungkan Tren Positif
Selain perhitungan soal lawan-lawan yang bakal dihadapi, tren positif masing-masing kontestan di papan bawah ini juga bisa menjadi modal berharga untuk memperhitungkan nasib mereka masing-masing pada akhir musim.
Semen Padang tentu punya kesempatan paling besar jika melihat performanya belakangan ini. Sebab, pada tiga pertandingan terakhir, skuad Kabau Sirah berhasil mengamankan tiga kemenangan secara beruntun.
Sementara itu, Persis Solo dan Madura United juga sama-sama bisa menang dua kali dari tiga laga terakhir, meskipun keduanya bernasib sama karena tertimpa kekalahan pada pertandingan pamungkas.
Tren negatif yang belakangan diukir Barito Putera dan PSIS Semarang menjadi tanda bahaya. Laskar Antasari sudah tidak menang pada enam laga terakhir, sedangkan Mahesa Jenar telah melalui 11 laga tanpa kemenangan.
{{ comment.content }}