Jakarta - Fenomena menarik terjadi di BRI Liga 1 2024/2025. Gempuran penjaga gawang asing benar-benar terasa di liga sepak bola level tertinggi di musim ini.
Dari 18 kontestan BRI Liga 1 2024/2025, hanya enam yang menggunakan para penjaga gawang lokal sebagai andalan utama di bawah mistar gawang mereka.
Keenam tim yang dimaskud adalah Borneo FC Samarinda, PSBS Biak, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Barito Putera, PSIS Semarang, dan Madura United.
Para penjaga gawang lokal itu pun berusaha keras untuk mempertahankan posisi mereka. Nadeo Argawinata cukup nyaman di Borneo FC Samarinda. Penampilan Nadeo pun cukup apik di musim ini.
Sementara itu Ernando Ari Sutaryadi tidak melulu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Persebaya Surabaya. Ernando kerap bergantian dengan Andika Ramadhani dalam mengawal gawang Bajol Ijo.
Berita video penjaga gawang Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari Sutaryadi, yang tampil heroik dan keluar sebagai Man of the Match pada laga kontra Korea Selatan, berjanji ingin berikan gelar Piala Asia U-23 untuk Indonesia.
Kejutan Pigai

PSBS Biak awalnya mengandalkan Mariyo Londok di awal musim. Namun, Londok tidak tampil sesuai apa yang diharapkan di skuad Badai Pasifik.
Menariknya, posisi kiper utama PSBS Biak di BRI Liga 1 2024/2025 diisi oleh putra asli Papua. Sosok yang dimaskud adalah John Pigai.
John Pigai memiliki karakter yang menarik. Posturnya hanya 173 cm, dan gerakannya sebagai kiper terkadang tidak terlalu luwes. Namun, kiper berusia 25 tahun ini terbukti mampu menjadi kiper yang bisa diandalkan.
Bagol Tidak Lagi Nomor Satu

Andritany Ardhiyasa mungkin sudah lebih dari 10 tahun menjadi kiper utama dan salah satu ikon di skuad Persija Jakarta. Namun, di musim 2024/2205, Bagol tidak lagi menyandang status itu.
Andritany Ardhiyasa menyerahkan ban kapten untuk Rizky Ridho sejak awal musim. Selain itu, kiper senior ini pun harus berbagi tempat dengan Carlos Eduardo di bawah mistar gawang Persija Jakarta.
Meski harus diakui, Carlos Eduardo tidak melulu tampil konsisten. Dengan inkonsistensi Eduardo, dan mulai menurunnya penampilan Andritany Ardhiyasa, ada kemungkinan bagi Persija Jakarta untuk mendatangkan kiper baru di musim depan.
Rela Nomor Dua

Gempuran kiper asing juga memaksa banyak kiper dengan kualitas bagus di BRI Liga 1 menanggalkan status mereka sebagai kiper utama. Kini mereka harus rela menjadi opsi kedua.
Misalnya yang dialami Teja Paku Alam di Persib. Kehadiran kiper Timnas Filipina, Kevin Mendoza langsung menggusur posisi eks kiper Semen Padang itu.
Status serupa pun dialami banyak kiper yang lain. Misalnya Rendy Oscario di Persita Tangerang, Teguh Amiruddin di Semen Padang, atau Rey Redondo di Malut United.
{{ comment.content }}