v21_ad_650_70
Daily Live Sepak Bola Hidup Permainan Bola Basket Berita Olahraga Klasemen
Posisi saat ini:Rumah > Pesan >

Bomber-bomber Timnas Indonesia dari Masa ke Masa: Dahulu Kala Menggila saat Jadi Macan Asia

2025-05-17 14:30:02 Views:3
Soetjipto Soentoro (Istimewa)

Jakarta Sebelum ramai pemain naturalisasi seperti saat ini, Timnas Indonesia punya segudang pemain cemerlang. Termasuk di lini serang. Kini hanya tinggal kenangan.

PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir memang membawa dampak positif bagi timnas, setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

Tiga sensasi yang layak diapresiasi adalah dengan lolosnya Timnas Indonesia U-17 ke Piala Dunia U-17 2025 November mendatang, semifinal Piala Asia U-23 2024, dan tentu saja keberhasilan timnas senior melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Indonesia bahkan berada di ambang mimpi besarnya: lolos ke Piala Dunia 2026. Itu kalau tim asuhan Patrick Kluivert bisa menuntaskan dua laga terakhir Grup C kontra China serta Jepang pada 5 dan 10 Juni dengan kemenangan.

Tambahan enam angka pastinya lebih membuka jalan bagi Skuad Garuda, yang kini bercokol di posisi keempat dengan torehan sembilan poin, untuk melaju ke fase selanjutnya.

Hanya saja, harus diakui, peran pemain lokal kian terpinggirkan, nyaris di semua lini. Di sektor gedor misalnya, posisi ini diisi Ole Romeny, striker naturalisasi kepunyaan Oxford United.

Di bangku cadangan memang masih ada tombak lain, yakni Hokky Caraka maupun Ramadhan Sananta. Tapi keduanya lebih sering diparkir dan hanya sebatas pemain pengganti.

Jalan pintas yang ditempuh PSSI mengingatkan kita tentang masa lalu, di mana Timnas Indonesia dijejali striker atawa penyerang andalan di eranya masing-masing.

Bahkan beberapa di antaranya masuk daftar raihan gol terbanyak sepanjang masa. Siapa saja?


Iswadi Idris

Kartu merah Iswadi Idris di final perserikatan 1975 memicu keributan antara pemain Persija dengan PSMS (Bola.com/Repro Merdeka)

Selama memperkuat Timnas Indonesia, dari 1969 hingga 1980, legenda kelahiran Banda Aceh, Banda Aceh, 11 Juli 2008, mengantongi 97 caps di bawah panji-panji Merah Putih.

Ia beken lewat aksinya yang keren di lini tengah. Tak hanya sebagai pengatur, melainkan juga motor serangan.

Mantan pemain Persija Jakarta yang berpulang pada 11 Juli 2008 di usia 60 tahun itu memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia dengan total 55 lesakan.

 


Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas merayakan gol saat Timnas Indonesia menggulung Filipina 13-1 di Piala AFF 2002. (AFP/Weda)

Masih dari Tim Ibu Kota Persija Jakarta, Bambang Pamungkas menempatkan namanya di bawah Iswadi Idris. Di urutan kedua, Bepe, demikian ia biasa disapa, sukses mengemas 38 gol selama waktunya bareng Timnas Indonesia, dalam rentang waktu 1999-2018.

Idola The Jak ini melambungkan namanya ke langit tak hanya via gol, tapi juga caps yang dikantonginya bersama Skuad Garuda. Tak banyak yang tahu, kalau 'jagoan' bola-bola udara ini menorehkan 87 caps.


Soetjipto Soentoro

Gareng. Ia begitu membumi dengan nama panggilan itu. Menyebut namanya, semua tahu ia bukan pemain sembarangan.

Generasi kini bisa jadi tak lagi mengenalnya. Namun, bagi pemuja lawas timnas, Gareng adalah idola. Ia lebih dari sekadar predator dengan tuain 37 gol, sejatinya ia adalah legenda sesungguhnya.

Dengan 61 caps, yang diarunginya selama lima tahun (1965-1970), Gareng merupakan salah satu pelaku penting kala Timnas Indonesia masih dijuluki 'macan' Asia.

Walau lahir di Bandung, Gareng justru melegenda bersama Persija Jakarta. Ia berpulang 12 November 1994, di usia 53 tahun.

 


Kurniawan Dwi Yulianto

Pertandingan pertama pun sangat memuaskan. Kurniawan Dwi Yulianto dan Miro Baldo Bento menjadi pilihan utama lini depan Timnas Indonesia dalam pertandingan tersebut. (Foto: AFP/Joseph Barrak)

Kalau striker yang satu ini dipanggil Kurus. Wong Magelang yang kini berusia 48 tahun sangat ditakuti di era jayanya, baik di level klub terlebih kala berkostum Timnas Indonesia.

Ia menjadi tumpuan bagi timnas selama satu dekade, 1995-2005. Torehan golnya memesona, mencapai 33 lesakan. Living legend yang pernah membele sejumlah klub, termasuk di luar negeri, akan selalu dikenang lewat 59 capsnya bersama timnas.

 


Kainun Waskito

Nama yang yang juga layak disebut, tentu saja Kainun Waskito. Nyaris tak terdengar, ia ternyata eks pemburu gol Timnas Indonesia yang sangat diandalkan dari 1967 sampai 1977.

Hadir dalam 80 laga, kelahiran Sampung, Ponorogo, 29 Januari 1949, mampu mengepul 31 gol atau hanya terpaut dua gol dari Kurniawan Dwi Yulianto di era yang berbeda.

 


Risdianto

Legenda Timnas Indonesia, Risdianto, saat berbincang dengan YouTube Omahbalbalan. (Bola.com/YouTube Omah Balbalan)

Kalau sekarang ada Ole Romeny, dahulu kala Indonesia punya mesin gol moncer di pentas Internasional. Tak salah salah, Risdiantolah orangnya.

Risdianto punya semua syarat untuk menjadi striker tokcer. Tak heran, kebuasaannya di level klub seperti Persija Jakarta dan Warna Agung membawanya ke Timnas Indonesia.

Di timnas, Risdianto beringas. Kebuasannya sepanjang 1971 hingga 1981 menghasilkan sekeranjang lesakan, tepatnya 27 gol. Di mana dan kapan pun timnas beraksi, semua mata terpusat ke Risdiato.

Legenda kelahiran Pasuruan, 3 Januari 1950, mengenggam 59 caps bersama Timnas Indonesia.

 


Henky Timisela

Persib Bandung hadir. Sebagian orang mungkin tak lagi ingat siapa Henky Timisela. Tapi, bagi warga Bandung, khususnya Bobotoh, Henky Timisela adalah panutan lintas generasi.

Henky Timisela berjibaku untuk Sang Maung cukup lama, 1957–1962, dan ia tak pernah pindah ke lain klub.

Dari Persib pulalah nama Henky Timisela mulai dikenal lalu menjadi legenda di Timnas Indonesia. Terhitung dari 1958 hingga 1962, living legend yang saat ini berusia 87 tahun tak pernah alpa dalam 55 caps dengan sabetan 23 gol.

 


Jacob Sihasale

Tak akan pernah lekang oleh waktu, nama Jacob Sihasale abadi di hati. Berpulang pada 7 Juli 1983, Jacob Sihasale tak terbantahkan lagi merupakan salah satu legenda terbaik yang pernah dipunya Timnas Indonesia.

Eks juru gedor Persebaya Surabaya dan Pardedetex ini langganan lini depan timnas sejak 1966 hingga 1974. Naluri golnya yang mumpuni ia patrikan lewat 23 lesakan. Jacob Sihasalejuga salah satu legenda dengan caps terbanyak di sepanjang sejarah timnas, 70.

 


Omo Suratmo

Nama terakhir di isi Omo Suratmo. Siapa dia? Namanya memang masih kalah tenar jika dibandingkan dengan Jacob Sihasale, apalagi Bambang Pamungkas.

Akan tetapi, soal kebuasan di depan gawang lawan, jangan ditanya. Ia cukup produktif. Bayangkan, meski hanya mengemas 25 caps, 1957 - 1961, legenda Persib Bandung ini mampu mendulang 19 gol.

Bagaimana dengan Ole Romeny, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, dan striker Timnas Indonesia lainnya apakah mereka bisa mengikuti jejak mesin-mesin gol di atas? Semoga.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Berita yang direkomendasikan

Berita yang direkomendasikan

Video yang direkomendasikan