Yogyakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi punya wacana akan menambah kuota pemain asing di Liga 1 2025/2026. Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, memberikan tanggapannya.
PSSI dan PT LIB ingin memperbanyak legiun asing untuk Liga 1 musim mendatang. Dari delapan, bertambah menjadi 11 pesepak bola luar negeri. Namun, hanya delapan yang bisa bermain di lapangan dan sisanya duduk di bangku cadangan.
"Kemarin kami dengar kabar dari liga, katanya ada wacana mau 11 pemain asing. Tapi kan tetap kembalikan kepada PSSI. Nah ini kan yang kita juga tunggu sebetulnya," ujar Dyaradzi Aufa Taruna kepada Selasa (20/5/2025).
"Artinya, seperti apa sih kebijakannya, apakah ada penambahan atau gimana karena jangan sampai kita salah langkah. Nah itu, Kongres PSSI dan owner club meeting mungkin di Juni kayaknya ya."
"Pastinya kami amankan pemain-pemain yang memang perlu. Contoh di striker, playmaker misalnya. Tapi untuk posisi yang lain-lain, kami menunggu regulasi lanjutannya sih. Supaya kami enggak salah langkah," sambungnya.
Setuju, tetapi...
Yang pasti, pria yang akrab disapa Razzi Taruna itu setuju, namun tujuannya harus untuk kemajuan sepak bola Tanah Air. Demi menaikkan kualitas liga, tentu kontestan klub tak boleh sembarangan dalam merekrut pemain asing.
"Intinya dari saya sih, kalau misalnya tujuannya memang untuk percepatan kualitas liga, pasti saya setuju karena kan gimana pun juga timmas kita juga semakin baik. Harapannya liga kita juga secara ranking bisa semakin baik," ucapnya.
"Supaya kuota misalnya Asia, walaupun kita belum ke sana ya. Cuma misalnya untuk kita ngomongin secara global ya, secara semangat bola kita cuma mungkin kan dari klub rasanya akan lebih baik ketika disampaikan lebih awal, mungkin gitu ke depannya."
"Jadi lebih persiapannya, kalau ini jujur kami kemarin sudah sempat punya kerangka kan. Oh asingnya enam, delapan, bisa enam orang main dan dua cadangan, kita maunya begini ya seperti itulah," lanjut Razzi Taruna.
Jangan Dadakan
Namun, satu hal yang pasti Razzi Taruna berharap segala kebijakan tidak dikeluarkan secara mendadak dan punya tujuan yang jelas. Termasuk rencana penggunaan pemain asing, sehingga klub bisa segera mengambil ancang-ancang.
"Mungkin sekarang kalau asingnya yang pertama kan, pasti secara tidak langsung, skema-nya juga berubah. Itu dia fungsinya kita, makanya kita juga nunggu karena kan beda perekrutannya ketika ada yang cadangan sama ada yang enggak," kata Razzi.
"Misalnya ada yang cadangan kan, oh kita bisa ambil bek kiri misalnya karena bisa dimainkan bersamaan tapi kalau misalnya ada cadangannya, mendingan kita ambil misal cadangan strikernya siapa."
"Tapi apapun itu saya sih dukung karena ini memang upaya yang sangat baik dari LIB dan PSSI, terutama untuk meningkatkan kualitas liga. Dari saya mungkin kalau misalnya ada masukan paling dikomunikasikannya lebih awal saja," pungkasnya.
{{ comment.content }}