Denpasar - Masa kerja Stefano Cugurra sebagai arsitek Bali United hanya terisa dua hari lagi. Pelatih yang karib disapa Teco tersebut resmi meninggalkan Serdadu Tridatu setelah enam musim dengan mempersembahkan dua gelar juara Liga 1.
Tugas terakhirnya adalah memimpin Bali United menghadapi Persebaya Surabaya dalam pekan terakhir BRI Liga 1 2024/20254 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat malam (23/5/2025).
Meskipun musim ini performa Bali United jauh dari kata sempurna dan hanya bertengger di posisi 10 besar klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025, tetapi Teco sukses mengorbitkan pemain muda.
Apa yang dilakukan Teco juga tidak lepas dari regulasi pemain U-22 yang wajib dimainkan dalam setiap pertandingan. Situasi ini membuat dua pemain Bali United Kadek Arel Priyatna dan Rahmat Arjuna menjadi nominasi pemain muda terbaik BRI Liga 1 2024/2025.
Keduanya bersanding dengan sembilan pemain lainnya termasuk Muhammad Ferarri dan Rayhan Hannan dari Persija Jakarta.
Teco pun senang dengan masuknya dua pemain tersebut ke dalam nominasi pemain muda terbaik BRI Liga 1 2024/2025. “Bagus mereka bisa masuk dalam nominasi,” ucapnya singkat pada Rabu (21/5/2025).
Peran Timnas Indonesia

Pelatih berusia 50 tahun tersebut juga menyinggung peran Timnas Indonesia di balik masuknya Kadek Arel sebagai salah satu nominasi. Menurut Teco, jika saja Kadek Arel tidak banyak absen karena membela Timnas U-22 di Piala Asia, mungkin ceritanya akan berbeda.
“Seharusnya, Kadek Arel bisa main lebih banyak. Tetapi di putaran pertama lalu, dia banyak agenda dengan Timnas,” ucapnya. Kadek Arel dengan padatnya jadwal bersama Timnas Indonesia di putaran pertama berhasil tampil sebanyak 16 pertandingan.
Rahmat Arjuna sendiri sudah tampil dengan menit bermain sebanyak 1.657 menit sedangkan Kadek Arel mencatatkan 1.362 menit bermain.
Pemain Muda Bali United
Sementara Arjuna sudah tampil sebanyak 30 laga untuk Serdadu Tridatu dan mencetak 5 gol di musim ini. Bahkan Rahmat Arjuna juga terpilih sebagai pencetak Goal of the Month bulan Februari melalui tendangan saltonya saat bertandang ke markas PSS Sleman.
“Mereka sangat bekerja keras di latihan untuk perbaiki dan bantu tim selama pertandingan. Berawal dari 15 menit, 30 menit, 45 menit hingga akhirnya mereka bisa bermain sebagai pemain inti dan bermain penuh. Mereka layak untuk menjadi pemain muda terbaik di musim ini,” jelas pelatih yang dikaitkan dengan PSIM Yogyakarta ini.
Selain dua nama ini, pelatih asal Brasil tersebut sering memasang tiga pemain inti dari usia U-22, termasuk salah satunya adalah Made Tito yang bermain gelandang tengah musim ini.
Hanya saja jelang putaran kedua, Tito harus menepi lama karena cedera lutut yang harus dialaminya. Beberapa nama pemain muda lainnya juga mendapat kesempatan dari mantan pelatih Persija Jakarta tersebut seperti Gede Sunu, Maouri Ananda, Nathan Ari, hingga yang terakhir kali ada nama Ananta Krisna.
{{ comment.content }}