Jakarta - Tirai panggung BRI Liga 1 2024/2025 telah ditutup sebagai tanda berakhirnya drama kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Berikut catatan serba Top selama semusim itu.
Selama rentang 9,5 bulan suka, duka, tangis, dan tawa mengiringi perjalanan 18 kontestan yang berseteru ketat. Persib dan seluruh warga Bandung serta Jabar tertawa dan pesta pora merayakan back to back juara.
Publik Semarang, Banjarmasin, dan Sleman menangisi PSIS, Barito Putera, dan PSS yang turun kasta. Dan total 1.485.353 penonton yang hadir di stadion jadi saksi hidup langsung perjuangan tim idolanya.
Ini belum termasuk puluhan juta pemirsa yang tak hadir di stadion, tapi mantengi para seniman sepak bola bermain drama lewat layar kaca Indosiar dan live streaming di Vidio.com.
Musimnya Alex Martins

Drama itu akhirnya usai. Alex Martins jadi striker paling gacor dengan koleksi 26 golnya. Plakat topskorer diboyong pemain berusia 31 tahun itu. Jumlah ini selisih empat butir dari milik David da Silva musim lalu sebanyak 30 gol. Namun Alex Martins tetap patut diacungi jempol.
Karena penyerang asal Brasil itu sempat absen di beberapa laga pekan awal musim bersama Dewa United, karena sanksi indisipliner. Itu belum termasuk bekapan cedera yang dialaminya. Kendati 25 kali beraksi, ketajaman Alex Martins tak tertandingi. Pun begitu, dia juga mencatat lima assist bagi rekan setimnya menjebol gawang lawan.
Ciro Alves jadi pelayan terbaik bagi pemain Persib lainnya. Dia menjadi top assister dengan 12 umpan matang berbuah gol. Dari 30 pertandingan yang dilakoni Ciro masih mampu bikin enam gol. Kejelian mengumpan ini hanya disaingi Mariano Peralta. Sayap Borneo FC itu lebih tajam dibanding Ciro Alves dengan koleksi sembilan golnya.
Kiprah Fabiano Beltrame

Yang menarik adalah sepak terjang Fabiano Beltrame. Bek veteran berusia 42 tahun itu masih menyisakan kegarangannya di lini belakang. Meskipun risikonya harus mengantongi 13 kartu kuning dan satu kartu merah. Dia pun terpaksa di empat pertandingan. Sehingga musim ini Fabiano Beltrame hanya 26 kali menjaga benteng PSBS.
Fabiano pun tercatat sebagai pengoleksi kartu kuning terbanyak semusim ini. Uniknya, rekan setim di PSBS, Julián Velázquez menempati urutan kedua di bawah Fabiano dengan 10 kartu kuning.
Sementara Ricky Kambuaya hanya mencibirkan mulut jika melihat satu kartu merah milik Fabiano Beltrame. Karena kartu peringatan terberat yang masuk kantong gelandang Timnas Indonesia dan Dewa United sejumlah tiga lembar.
Pengoleksi dua kartu kuning di bawah Ricky Kambuaya ada Chechu Meneses, Frendy Saputra, Lévy Madinda, Nadeo Argawinata, dan Ramadhan Sananta.
{{ comment.content }}