v21_ad_650_70
Daily Live Sepak Bola Hidup Permainan Bola Basket Berita Olahraga Klasemen
Posisi saat ini:Rumah > Pesan >

Pengamat Bedah Cara Patrick Kluivert Tentukan 23 Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan China

2025-06-04 09:30:02 Views:12
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat memimpin latihan perdana untuk persiapan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Bali United Training Center (BUTC) Kabupaten Gianyar, Senin (26/5/2025). (Bola.com/Alit Binawan)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, bakal segera menentukan 23 pemain yang didaftarkan untuk menghadapi China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Saat ini, Patrick Kluivert masih memiliki 30 pemain dari total 32 nama yang dipanggil untuk mengikuti persiapan Timnas Indonesia. Dua pemain yang sudah dipastikan batal bergabung ialah Eliano Reijnders dan Sandy Walsh.

Sementara itu, slot Septian Bagaskara yang tak bisa bergabung karena cedera telah digantikan Beckham Putra Nugraha. Dari total 30 pemain ini, dua nama tidak bisa diturunkan akibat akumulasi kartu, yakni Maarten Paes dan Marselino Ferdinan.

Praktis, kini masih ada 28 pemain yang mengikuti persiapan tahap final jelang melawan China pada Kamis (5/6/2025). Artinya, ada lima pemain lagi yang berpotensi dicoret oleh juru taktik asal Belanda itu dalam waktu dekat.

Lantas, bagaimana cara Patrick Kluivert menentukan total 23 pemain yang bakal dipilih untuk menghadapi Team Dragon dalam duel di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, tersebut? Berikut analisis dari pelatih senior, Rahmad Darmawan.

 


Dasar Memilih Pemain

Patrick Kluivert hadir ditengah-tengah sesi latihan para pemain Timnas Indonesia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

Rahmad Darmawan, yang pernah menjadi pelatih interim Timnas Indonesia, menjelaskan dasar-dasar utama bagi seorang pelatih untuk menentukan nama pemain. Aspek yang utama tentu merujuk kepada kebutuhan taktik serta pemahaman pemain dalam menjalankannya.

“Yang pertama, untuk menentukan 23 pemain, tentu kita bicara tentang kebutuhan tim. Ini berkaitan dengan taktik, pemahaman pemain tentang cara bermain yang diinginkan pelatih,” ujar Rahmad Darmawan dikutip dari kanal YouTube Nusantara TV.

Oleh karena itu, juru taktik yang akrab disapa RD itu mengakui apabila pemilihan pemain terkadang tak disambut positif oleh publik. Bagaimanapun juga, pelatihlah yang memiliki pandangan terhadap keputusan yang diambil.

Terkadang, kata dia, pemain yang dianggap berkualitas malah tak dipilih. Situasi ini biasanya berkaitan dengan kebutuhan taktik karena pemain yang dipilih lebih cocok dengan rencana taktik yang sudah disiapkan.

“Proses ini akan berlangsung sekian lama dan akhirnya pelatihlah yang akan memutuskan. Banyak di antara kita yang mungkin tidak setuju dengan apa yang dipilih pelatih dan itu wajar. Bisanya banyak pertanyaan, kenapa dia dicoret, padahal dia itu lebih bagus?” ujar RD.

“Tetapi, kebutuhan tim dan kebutuhan taktik itu kadang-kadang harus mengorbankan kemampuan si pemain yang menurut kita lebih bagus. Itu sesuatu yang bisa dan biasa saja terjadi,” tambahnya.

 


Sesuai Rencana Taktik

Para pemain Timnas Indonesia melakukan briefing saat berlatih menjelang Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China yang berlangsung di Stadion Madya, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (02/06/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

RD menjelaskan, rencana taktik ini sudah dipersiapkan sejak awal sebagai strategi untuk mengatasi lawan yang dihadapi. Oleh karena itu, untuk melancarkan rencana tersebut, pelatih akan menentukan pemain-pemain yang sesuai dengan kebutuhan.

“Saat kita menentukan tactical game plan, itu adalah rencana yang disiapkan untuk menghadapi siapa. Lalu, rencana bermain kita akan seperti apa. Kalau kita ingin bermain lebih defending, lalu penyelesaian dengan counter attack, mungkin pemain A lebih bagus, tetapi kalah cepat dengan Si B.”

“Sebab, saat counter attack, tim membutuhkan kecepatan. Jadi, akhirnya pilihan itu yang membuat Si A lebih bagus itu akhirnya tidak terpilih, tetapi Si B. Itulah yang dimaksud kebutuhan taktik,” ujarnya.

 


Tidak Cuma Satu Rencana

Juru taktik berusia 58 tahun itu menjelaskan, setiap pelatih memiliki sederet rencana yang sudah disiapkan untuk menghadapi lawan. Itulah mengapa, setiap tim bisa mengubah strateginya di tengah pertandingan karena strategi lawan.

“Pelatih selalu akan membuat plan A dan plan B. Bahkan, mungkin plan C. Karena, ketika kita menyiapkan strategi ini, tiba-tiba ada kontra-strategi dari lawan yang berbeda, kita harus memutar otak. Apa yang akan kita lakukan?” katanya.

Rencana-rencana ini sebetulnya sudah dirancang sejak tahap menganalisis kekuatan lawan. Dari hasil analisis tersebut, tim pelatih bisa menentukan cara untuk melumpuhkan lawan dengan mengantisipasi kekuatan dan mengeksploitasi kelemahannya.

“Mempersiapkan tim ini dimulai dari bagaimana menghadapi lawan dan kita punya tim analis. Kita punya tim video analis yang menyiapkan tentang bagaimana tim lawan bermain, strong point dan weakness point-nya seperti apa,” ujar RD.

“Itulah tugas pelatih yang nantinya akan merumuskan apa latihan yang akan dibuat, lalu siapa kira-kira pemain yang akan menempati posisi dalam strategi yang kita siapkan,” tambah pelatih asal Bandar Lampung tersebut.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Berita yang direkomendasikan

Berita yang direkomendasikan

Video yang direkomendasikan