Jakarta - Kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, sedang semringah. Dia sudah tidak sabar menjalani debutnya dengan tim berjulukan Garuda itu.
Emil Audero diproyeksi menjadi kiper utama Timnas Indonesia untuk melawan Timnas China dalam matchday kesembilan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Kamis (5/6/2025) malam WIB.
Audero bakal menggantikan Maarten Paes yang absen akibat akumulasi kartu kuning.
"Ya, tentu saja saya sangat bersemangat untuk pertandingan besok. Pertama karena saya sangat bangga," ujar Audero dalam konferensi pers sebelum laga di SUGBK, Rabu (4/6/2025).
4 kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, Ernando Ari, Reza Arya, dan Nadeo Argawinata menjalani sesi latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (2/6/2025).
Keluarga di Lombok

Emil Audero lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 18 Januari 1997. Namun, ia sempat menjadi warga negara Italia sebelum dinaturalisasi pada Maret 2025.
Emil Audero memperkirakan keluarganya di Pulau Lombok bakal menyaksikan aksi pertamanya dengan Timnas Indonesia.
"Semua orang tahu saya lahir di Lombok. Jadi kalau saya memikirkan keluarga saya di sana, mereka akan menonton pertandingan ini di televisi," imbuh Audero.
"Walaupun tidak semuanya, karena ada beberapa dari mereka yang akan datang langsung ke Jakarta, ke stadion."
"Namun, saat saya memikirkan semua orang di Lombok yang akan menyaksikan saya, itu sungguh luar biasa, seperti juga para suporter di stadion," ucap Audero.
Takjub dengan Suporter

Emil Audero juga takjub dengan dukungan dari suporter Timnas Indonesia, yang selalu berkekuatan puluhan ribu dalam menyuntikkan semangat kepada Garuda di SUGBK.
"Saya sudah sempat menyaksikan dan merasakan apa yang bisa mereka berikan kepada kami, sebelum, saat, dan setelah pertandingan. Seperti yang Anda katakan, mereka akan menjadi pemain ke-12 kami," tutur Audero.
"Karena energi itu sangat terasa di dalam lapangan. Kadang malah terlalu berisik sampai kami tidak bisa mendengar satu sama lain — misalnya saat ada yang berteriak 'awas!' atau ‘kamu sendirian!".
"Kadang memang sulit mendengar karena sorakan begitu keras. Namun, pada saat yang sama, tentu saja itu adalah sesuatu yang sangat positif bagi kami. Dan ya, ini sungguh membuat saya bersemangat."
"Dan tentu saja, terima kasih untuk semua suporter yang akan datang ke stadion dan juga mereka yang akan menonton dari televisi," jelasnya.
{{ comment.content }}