Jakarta - Angka yang mencengangkan muncul dari kubu Persib Bandung. Klub kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat itu ternyata harus menanggung denda yang nilainya mencapai lebih dari Rp 1,1 Milliar selama kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.
Angka fantastis ini membuat ada dugaan para pemain asing yang telah membawa back to back Persib juara tidak diperpanjang kontraknya lantaran manajemen lewat Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan menurunkan nilai kontrak jika ingin tetap di Persib.
Adhitia Putra Herawan menyatakan bahwa membengkaknya sanksi denda itu akibat perilaku yang tidak kondusif di pertandingan.
“Bayangkan kalau kita punya Rp1,1 miliar yang bisa kita gunakan untuk membangun dua drainase buat lapangan. Untuk membuat satu drainase bagus itu harganya Rp500 juta," kata Adhitia dengan nada serius.
Klub yang Rugi

Menurutnya, jika tidak ada perubahan perilaku di lapangan dan di tribune, maka dana klub akan terus terkuras hanya untuk membayar denda, bukan untuk membangun infrastruktur atau memperkuat tim.
Tak tinggal diam, ia pun mengajak seluruh Bobotoh untuk ikut menjaga kondusivitas agar Persib tidak terus-menerus dirugikan.
"Kalau memang benar-benar cinta ke Persib, bantu kita untuk bisa terhindar dari denda-denda ini. Karena yang dirugikan itu sebetulnya klub," tegasnya.
Drainase Modern
Seruan ini menjadi tamparan keras sekaligus ajakan terbuka bagi Bobotoh untuk membuktikan cinta sejati mereka kepada Persib, bukan hanya dari suara dan nyanyian, tapi juga dari sikap yang mendukung kemajuan klub secara nyata.
Jika saja dana denda itu bisa dialihkan, maka lapangan di GBLA dan lapangan pendampingnya bisa memiliki drainase modern, yang tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas permainan dan kebugaran tim.
Tentunya diharapkan, pada musim 2025/2026 nanti dan seterusnya para Bobotoh bisa lebih dewasa, lebih tertib, dan bisa menjaga kondusifitas di setiap pertandingan.
{{ comment.content }}