Jakarta - Thom Haye belum juga mendapatkan klub. Playmaker Timnas Indonesia itu masih terus menghitung hari dan berharap bisa secepatnya mendapatkan pelabuhan baru.
Saat rekan-rekannya di Skuad Garuda sudah membela tim masing-masing di musim 2025/2026, Thom Haye justru masih berkutat dengan nasib yang belum pasti.
Gelandang berusia 30 tahun sempat dihubungan dengan sejumlah di klub Eropa, termasuk wacana kehadirannya di BRI Super League musim ini.
Persija Jakarta sempat dikabarkan berminat ingin memakai jasa Thom Haye. Namun, kabar tersebut perlahan hilang seiring berjalannya waktu.
Jika saja Thom Haye ke Persija, ceritanya pasti beda. Sang profesor dipastikan mendapat satu tempat di starting XI besutan Mauricio Souza.
Pertandingan panas di Superstar Knockout Vol.3 antara Jefri Nichol dan El Rumi berakhir cepat di Jakarta Convention Center, Sabtu (9/8/2025) malam. Wasit memutuskan kemenangan TKO untuk El Rumi setelah Jefri mengalami dislokasi bahu. Namun, Jefri mer...
Dampak ke Timnas Indonesia
Belum adanya klub juga bisa berdampak signifikan bagi eksistensi Thom Haye di Timnas Indonesia yang akan melakoni putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pada 8 Oktober 2025, Indonesia akan bertanding melawan tuan rumah Arab Saudi dan tiga hari berselang bentrok kontra Irak.
Sebelumnya, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan bahwa ia lebih mengutamakan pemain yang punya jam terbang banyak di klub.
Thom Haye, tak terbantahkan lagi, merupakan satu di antara pilar penting. Sukses Skuad Garuda ke putaran keempat kualifikasi tak lepas dari kontribusi pemain naturalisasi berdarah Solo ini.
Sejak resmi mengantongi KTP Indonesia pada 18 Maret 2024, kelahiran Amsterdam, Belanda, 9 Februari 1995 ini, sudah mengantongi 13 caps bersama Timnas Indonesia dengan torehan dwigol.
Posisinya sebagai jenderal lapangan tengah tak tergeser, meski terjadi pergantian pelatih, dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.
Jejak di Timnas
Karier Thom Haye sebenarnya cukup kinclong. Ia pernah memperkuat sejumlah klub di Belanda, seperti AZ, Willem II, ADO Den Haag, NAC Breda, Heerenveen, dan terakhir Almere City.
Thom Haye pernah pula bermain untuk tim Italia, Lecce, pada musim 2018/2019. Di sana, ia mendapat kesempatan dalam 13 pertandingan sebelum memutuskan kembali ke Negeri Kincir Angin.
Di level timnas, nama Thom Haye sempat berkibar ketika ia jadi bagian dari Timnas Belanda U-15, U-16, U-17, U-18, U-19, U-20, serta U-21. Hanya, ia gagal lanjut ke timnas senior karena persaingan yang teramat ketat.
Main di Indonesia?
Mengingat usianya yang sudah tak lagi muda, berat rasanya bagi Thom Haye untuk eksis di Eropa. Satu-satunya pilihan yang realistis ialah bermain di Liga Indonesia karena tak hanya Persija, tim-tim mapan lainnya seperti Persib Bandung dan Bali United, sepertinya siap menampungnya.
Mungkin yang menjadi kendala adalah soal nilai transfer. Soalnya, menurut Transfermarkt, nilai pasar Thom Haye terbilang sangat tinggi bagi tim-tim Indonesia, Rp52,14 miliar. Semua berpulang kepada Thom Haye untuk realistis soal harga.
Bagaimana, profesor?