Jakarta Bek sayap Timnas Indonesia, Dean Ruben James atau yang lebih akrab disapa Dean James, punya hal yang paling sulit dilakukan sebagi atlet profesional. Apa itu?
Menurut palang pintu yang juga bisa diplot sebagai gelandang bertahan tersebut hal yang paling sulit ia lakukan adalah bangun pagi.
Hal itu ia beberkan saat menjadi salah satu nara sumber di kanal YouTube Indosat Ooredoo Hutchison bersama dua pilar Timnas Indonesia lainnya, Beckham Putra dan penjaga gawang Emil Audero.
"Kayaknya yang paling susah adalah bangun pagi," kata Dean James sambil tersenyum.
Meski sulit bangun pagi, itu bukan tekanan bagi pilar kepunyaan Go Ahead Eagles, Belanda, berusia 25 tahun.
"Tapi itu bukan tekanan buat saya. Saya pikir sepak bola adalah hal yang paling kita suka. Jadi rasanya tidak ada tekanan dari situ," ujar pemain naturalisasi.
Kenangan Melawan Tekanan
Ia mengalami tekanan dalam karier sebagai pesepakbola saat masih kecil ketika berada atau bermain di stadion besar. Namun lama kelamaan ia merasa terbiasa seiring dengan berjalannya waktu.
"Mungkin saat kecil, pertama kali main di stadion besar, iya ada tekanan. Sepertinya saya merasakan itu, tapi tidak terlalu juga," tutur pemain keturunan yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 10 Maret 2025.
"Sekarang sudah lebih berpengalaman. Jadi tidak merasa ada tekanan kalau lagi berada di stadion," imbuhnya.
Problem Bangun Pagi
Sampai saat ini sudah bisa bangun pagi? Jam berapa biasanya bangun pagi?
"Jam 12 siang," kata Dean James seraya tertawa renyah.
Adapun Dean James dan kawan-kawan baru saja menyudahi dua laga FIFA matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Di laga pertama, Skuad Garuda menang telak 6-0 atas China Taipei.
Sayang, di laga selanjutnya, pasukan Patrick Kluivert hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Lebanon. Padahal tuan rumah lebih mendominasi pertandidan dan punya sejumlah peluang.
Dua laga ini merupakan bagian dari persiapan jelang round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 8 dan 11 Oktober mendatang, versus Arab Saudi dan Irak.