Hasil positif didapat Manchester United pada putaran ketiga Piala FA 2024/2025 lawan Arsenal. Bermain di Stadion Emirates pada Minggu (12/1/2025) malam WIB, MU menang lewat babak adu penalti.
Laga berjalan sangat menarik, walau tanpa gol pada babak pertama. Pada menit ke-52, Bruno Fernandes membawa MU unggul. Namun, pada menit ke-63, Gabriel Magalhaes mampu membuat skor menjadi 1-1 lewat gol yang dicetak.
Arsenal sejatinya punya peluang menang. Sebab, Diogo Dalot diganjar kartu merah pada menit ke-61. Lalu, mereka dapat penalti pada menit ke-72. Namun, Arsenal gagal dan akhirnya kalah 3-5 pada babak adu penalti.
MU menunjukkan performa positif walau tidak menang pada waktu normal. Kubu Arsenal justru berkubang dengan hasil negatif. Apa saja pelajaran yang bisa dipetik dari duel Arsenal vs MU? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Arsenal tidak bisa terus bergantung pada sepak sudut atau situasi bola mati lain untuk bikin gol. Mereka butuh solusi, butuh penyerang baru yang bisa menjamin terciptanya gol ketika dia berada di lapangan.
Arsenal punya Kai Havertz yang sudah bikin 12 gol di semua ajang musim ini. Catatan golnya cukup bagus. Namun, pemain asal Jerman itu selalu dianggap kurang dan Arsenal selalu dikaitkan dengan penyerang baru.
MU juga punya masalah yang sama. Bahkan, belum ada pemain mereka yang mampu bikin dua digit gol. MU benar-benar butuh penyerang baru karena Holjund dan nama lainnya belum mampu tampil konsisten.
Arsenal sedang berada dalam krisis yang cukup pelik. Bukan hanya krisis dari sisi hasil pertandingan, akan tetapi juga badai cedera yang menghantam tim London Utara itu dengan sangat keras.
Arsenal tidak pernah menang pada tiga laga terakhir, dua kali dan sekali imbang. Pada periode itu, Arsenal hanya bikin dua gol dan kebobolan empat kali. Setelah ini, mereka akan berjumpa Tottenham dan Aston Villa.
Gabriel Jesus cedera dan ditarik keluar pada menit ke-40. Odegaard, walau mampu bertahan hingga akhir, juga terlihat cedera. Jorginho juga cedera. Mereka akan menyusul Bukayo Saka dan Calafiori yang lebih dulu ada di ruang perawatan.
Khvicha Kvaratskhelia ingin meninggalkan Napoli dan ini bisa berdampak pada situasi di MU. Sebab, Antonio Conte ingin Alejandro Garnacho sebagai pengganti sang winger yang hendak pindah ke PSG.
Garnacho dilaporkan bisa masuk dalam daftar jual. Namun, MU perlu menimbang ulang opsi tersebut. Sebab, mereka juga berpotensi kehilangan Marcus Rashford dalam waktu dekat.
Garnacho punya potensi besar, terlepas dari rekam jejak disiplinnya. Selain itu, dia juga belum benar-benar terlihat cocok dengan skema Amorim. Namun, apakah MU akan melepasnya ke Napoli?
Arsenal adalah tim dengan gelar Piala FA paling banyak, 14. Gelar tersebut diraih dari 21 final yang mereka mainkan. The Gunners terakhir kali menjadi juara pada edisi 2020 lalu.
Arsenal dipastikan gagal menambah trofi mereka. Di sisi lain, kubu MU justru bisa menyamai catatan gelar Arsenal. Sebab, MU punya 13 gelar dan kini masih melaju ke putaran empat Piala FA.
Namun, jalan MU untuk mempertahankan gelar sekaligus menyamai catatan trofi Arsenal masih panjang. Beberapa klub top akan jadi pesaing MU, diantaranya Liverpool, Chelsea, Manchester City, hingga Aston Villa.
Bayindir bukan pilihan utama di bawah mistar MU. Dia berada di belakang Andre Onana dalam pemilihan kiper. Dia bahkan belum dimainkan sama sekali pada laga Premier League.
Namun, kesempatan yang didapat pada laga Piala FA dimanfaatkan dengan baik. Kiper asal Turki itu menunjukkan performa yang menjanjikan, dengan enam penyelamatan yang dilakukan.
Setelah ini, Onana mungkin akan tetap jadi kiper utama MU. Namun, jika Onana tidak dalam level terbaiknya, Ruben Amorim bisa lebih tenang karena ada Bayindir yang juga bisa diandalkan.