v21_ad_650_70
Daily Live Sepak Bola Hidup Permainan Bola Basket Berita Olahraga Klasemen
Posisi saat ini:Rumah > Pesan >

Madura United Kecewa saat Menangani Pemain yang Cedera, Apa yang Terjadi?

2025-05-01 14:30:02 Views:2
Madura United - Ilustrasi Logo Madura United 2024

Jakarta - Madura United sedang kesal setengah mati kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK). Mereka merasakan pengalaman tak menyenangkan saat hendak merawat dan mengobati pemainnya yang cedera.

Pendaftaran BPJSTK sejatinya tidak pernah diwajibkan oleh penyelenggara liga dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB). Namun, sebagai tim yang taat peraturan, Madura United selalu melindungi pemainnya dengan asuransi dari pemerintah.

Sesuai ketentuan, setiap atlet yang cedera selama menjalankan pekerjaannya akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJSTK. Sayang dalam praktiknya, banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa merasakan manfaat sepenuhnya.

Setiap pemain yang cedera harus mendapatkan surat tertulis dari pihak klub yang merinci kronologi cederanya. Termasuk saksi-saksi yang menguatkan bila pemain tersebut benar-benar cedera yang membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.

“Kami sangat kecewa berat terhadap pelayanan BPJSTK. Pelayanan yang sangat lambat dan seakan mempersulit pasien untuk segera berobat,” kecam manajer Madura United, Umar Wachdin.


Terancam Tanpa Lulinha

Winger Madura United, Lulinha mendapatkan penjagaan ketat dari dua pemain PSIS Semarang dalam laga BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (16/3/2025) malam. (Dok. Madura United)

Madura United dalam keadaan pincang menjelang akhir kompetisi. Setelah Koko Ari Araya dan Nurdiansyah dihantam cedera, Lulinha juga mengalami masalah serupa yang membuat tim kehilangan separuh tenaganya.

Klub berjuluk Laskar Sape Kerrap bakal melawat ke markas Semen Padang (4/5/2025). Kemenangan atas sesama tim papan bawah akan sangat penting untuk segera mengunci tiket aman dari jeratan degradasi.

“Kami terancam kehilangan pemain penting untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Lulinha yang absen karena cedera yang dialaminya, hingga saat ini masih belum mendapatkan pelayanan maksimal,” sambung Umar yang frustasi.


Rencana Medis Ditolak

Pemain Madura United merayakan gol ke gawang Tainan City dalam laga AFC Challenge League 2024/2025 di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Kamis (13/3/2025). Madura United menang telak 3-0 dalam laga ini. (Bola.com/Wahyu Pratama)

 

Madura United mengaku semua prosedur yang dibutuhkan sudah dilakukan. Mereka bahkan telah mendapatkan surat rekomendasi dari dokter ortopedi untuk segera melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Namun, BPJSTK menolak rencana medis yang telah mendapatkan persetujuan dari dokter spesialis itu. Ada yang lebih menjengkelkannya, yaitu Madura United tidak mendapatkan alasan yang benar-benar jelas akan hal ini.

“Kami sudah langsung mencoba untuk segera melakukan MRI di salah satu rumah sakit di Surabaya. Namun, rencana itu tidak disetujui oleh pihak BPJSTK,” kesalnya.


Urgensi Penanganan

 

Tanpa kehadiran sang kapten, Madura United sejatinya tak mengalami masalah berarti. Terakhir, mereka menaklukkan Persik Kediri di Gelora Bangkalan (28/4/2025) dengan Lulinha berada di tribune stadion.

Namun, bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi Madura United. Itu sebabnya, mereka mencak-mencak saat mendapati BPJSTK mempersulit penanganan pemainnya yang tengah mengalami cedera.

“Kami ini klub sepak bola, upaya penanganan cedera adalah urgensi bagi kami saat pemain mengalami cedera. Mengapa lambat dan dipersulit,” tanya Umar.


Persaingan di BRI Liga 1

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Berita yang direkomendasikan

Berita yang direkomendasikan

Video yang direkomendasikan