Jakarta - BRI Liga 1 2024/2025 memasuki fase akhir dengan pertandingan pekan ke-32. Persib Bandung dipastikan menjadi juaranya.
Persib kukuh di puncak klasemen BRI Liga 1 musim ini dengan perolehan 65 poin. Disusul Dewa United dengan nilai 57 yang tidak bisa lagi mengejar poin Persib.
Namun, ada fenomena menarik yang ditorehkan dua klub promosi, PSBS Biak dan Malut United. Kedua tim rupanya sukses melewati ujian pada musim pertamanya di BRI Liga 1.
Kiprah keduanya tidak bisa dianggap sebelah mata, dan justru berhasil membuat sepak bola dari Indonesia Timur bangkit dan bergairah kembali.
Berbicara sepak bola di kawasan Indonesia Timur, nama Persipura Jayapura akan selalu mudah diingat. Tim berjulukan Mutiara Hitam tersebut melegenda sebagai satu di antara klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Indonesia dan membanggakan tanah Papua.
Ikuti Jejak Persipura

Persipura sudah 5 kali menjadi juara Liga Indonesia antara lain pada musim 2005, 2008/2009, 2010/2011, 2013, dan 2016. Mereka juga tiga kali menjadi runner-up di musim 2009/2010, 2011/2012, dan 2014.
Persipura pernah melahirkan talenta hebat mulai dari Eduard Ivakdalam, Mauly Lessy, Ricardo Salampessy, Emanuel Wanggai, Boaz Solossa, dan nama-nama beken lainnya. Persipura pada eranya memang menjadi tim penuh karakter dan sulit ditaklukkan.
Sayangnya, Tim Mutiara Hitam harus terdegradasi dari Liga 1 2021/2022. Hal itu dikarenakan Persipura hanya mampu finis di urutan ke-16 klasemen akhir. Ini adalah degradasi pertama bagi Persipura sejak era Liga Indonesia pada musim 1994/1995.
Selain Persipura, ada sejumlah klub dari kawasan Indonesia Timur yang sempat merasakan ketatnya persaingan di kompetisi kasta teratas Indonesia. Mulai dari Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persiram Raja Ampat, dan Perseru Serui.
Dulu ada juga klub asal Maluku yang sempat menonjol yaitu Persiter Ternate yang kini ada di kasta keempat. Atau Persemalra Maluku Tenggara yang menghiasi kompetisi kasta kedua pada masanya.
Malut United Terbang Tinggi

Malut United membuat sebuah lompatan luar biasa sepanjang BRI Liga 1 2024/2025. Berstatus sebagai tim promosi untuk pertama kalinya, tim berjulukan Naga Gamalama tersebut langsung meroket dan diperhitungkan bagi lawan.
Malut United finis sebagai peringkat ketiga dari Liga 2 musim lalu, yang memastikan mereka promosi ke Liga 1. Di bawah tangan dingin pelatih putra daerah, Imran Nahumarury, Malut United diisi pemain-pemain berkarakter yang sudah teruji, termasuk deretan pemain asingnya.
Skuad Malut United dihuni pemain-pemain penuh pengalaman seperti Manahati Lestusen, Frets Butuan, Rifal Lastori, Fredyan Wahyu, hingga Sayuri bersaudara.
Sementara itu di daftar pemain asingnya ada Jonathan Bustos, Adriano Castanheira, Diego Martinez, Junior Brandao, Wbeymar Angulo, Chechu Meneses membuat kedalaman skuad mereka semakin kuat.
Tim yang diarsiteki Imran Nahumarury untuk sementara berada di posisi keempat dengan nilai 53 dari 28 pertandingan. Mengemas 14 kemenangan, 11 kali imbang, dan hanya tujuh kali kalah. Sebuah catatan luar biasa bagi tim kemarin sore yang mentas ke kasta tertinggi.
Mental baja juga diperlihatkan Wahyu Prasetyo dkk. meski sempat menjadi tim musafir di awal kompetisi. Selama berkandang di luar Ternate, Malut United tercatat bermain sebanyak empat kali. Hasilnya, tim besutan Imran Nahumarury membukukan satu kemenangan, dua laga imbang, dan satu kekalahan.
Catatan ini tentu sangat berharga bagi Laskar Kie Raha untuk melanjutkan perjuangannya demi bersaing di papan atas klasemen, terutama mempertahankan posisinya di peringkat empat besar.
PSBS Nyaman di Papan Tengah

Kita bergeser ke PSBS Biak, sebagai perwakilan lainnya dari kawasan Indonesia Timur. PSBS tidak jauh berbeda dengan Malut United, yakni sama-sama merupakan tim promosi dari Liga 2.
Bahkan PSBS berstatus kampiun Liga 2 musim lalu, yang menambah tingkat prestisius klub berjulukan Badai Pasifik itu. Tim yang identik dengan warna biru muda itu kini berada di peringkat ke-7 dengan nilai 47. Hasil dari 13 kali menang, 8 imbang, dan 11 kali kalah.
PSBS tidak bisa dianggap remeh para pesaingnya sejak awal musim ini. Pada awalnya tim ini diarsiteki Emral Abus, namun kemudian naik menjadi Direktur Teknik membuat posisinya digantikan Marcos Guillermo Samso pada Februari 2025.
Beberapa hasil memuaskan diraih PSBS dengan mengalahkan tim mapan seperti Persija Jakarta, Bali United, Dewa United, hingga Borneo FC.
Dalam skuadnya, ada sederet pemain dengan segudang pengalaman mulai dari Fabiano Beltrame, Marckho Merauje, Todd Ferre, sampai striker seniornya Alberto Goncalves.
PSBS juga punya daftar pemain asingnya yang menjadi andalan seperti Julian Velazquez, Jonata Machado, Takuya Matsunaga, Abel Argañaraz, Alexsandro, dan Ariel Nahuelpán. Layak ditunggu kiprah PSBS di dua laga tersisa BRI Liga 1 musim ini.
{{ comment.content }}