
Jakarta - Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, mengungkapkan sejumlah momen yang menyebabkan anak asuhnya nyaris kalah menghadapi PSBS Biak pada pertandingan pekan ketiga BRI Super League 2025/2026.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (23/8/2025) sore WIB itu, Persis Solo akhirnya bisa memperjuangkan satu poin setelah menahan imbang PSBS Biak dengan skor 2-2.
Peter de Roo mengungkapkan, Laskar Sambernyawa malah mengalami penurunan intensitas permainan setelah unggul lewat gol Sho Yamamoto pada menit ke-9. Setelah mencetak gol, Persis malah kehilangan kontrol.
“Ini adalah pertandingan yang sulit. Saya melihat sejak awal bahwa kami bisa mengendalikan permainan, lalu bisa mencetak gol cepat. Saya pikir pasti itu akan terjadi,” ujar Peter de Roo seusai pertandingan, Sabtu (23/8/2025).
“Namun, saya pikir setelah mencetak gol, intensitas kecepatan dan permainan kami malah mengalami penurunan. Bahkan, kecepatan berpikir para pemain juga seperti mengalami penurunan,” imbuhnya.
Soroti Kesalahan Sendiri

Penurunan intensitas inilah yang membuat PSBS Biak bisa kembali menjalankan permainannya. Menurut pelatih asal Belanda itu, anak asuhnya melakukan kesalahan yang tak perlu hingga akhirnya kebobolan gol penyama kedudukan.“Dan itulah yang membantu lawan kembali dalam permainan karena melakukan kesalahan sendiri yang konyol dan tidak perlu. Kemudian, kami malah kebobolan dan menutup babak pertama dengan skor 1-1,” ujar dia.
“Saya harus mengatakan bahwa 10 hingga 15 menit terakhir sebelum waktu istirahat, kami berhasil mendapatkan kembali kontrol permainan. Lalu, babak pertama berakhir imbang,” Peter menambahkan.
Malah Kebobolan
Juru taktik berusia 55 tahun itu juga mengakui apabila Persis sempat kewalahan mengatasi agresivitas Badai Pasifik. Situasi inilah yang akhirnya membuat Persis kembali kebobolan dan tertinggal 1-2.
“Dari pengamatan saya, kubu lawan bermain lebih agresif pada babak kedua dan kami sempat mengalami kesulitan menghadapi itu selama beberapa saat dan akhirnya malah kembali kebobolan,” ujar dia.
“Setelah itu, kami juga bisa kembali mengontrol permainan. Namun, di saat yang sama, kami sudah tertinggal 1-2. Jadi, saya pikir kami harus menerima hasil pertandingan ini,” lanjut juru taktik asal Belanda itu.
Dua Momen Krusial
Dengan demikian, Peter menyoroti dua momen krusial yang membuat anak asuhnya kesulitan pada laga ini. Dia berharap, Sho Yamamoto dan kawan-kawan bisa belajar dari kesalahan ini pada pertandingan berikutnya.
“Kami harus melihat kembali apa yang terjadi, terutama momen setelah kami mencetak gol dan ketika kami keluar dari ruang ganti. Sebab, ada dua momen di mana kami benar-benar tidak bisa mengendalikan permainan ini,” ucap dia.