Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Cerita Osvaldo Haay: Pernah Rasakan Gemblengan 3 Pelatih Timnas Nasional, Luis Milla, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong

Cerita Osvaldo Haay: Pernah Rasakan Gemblengan 3 Pelatih Timnas Nasional, Luis Milla, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-14 23:30:01
Dilihat:0 Pujian
Timnas Indonesia - Osvaldo Haay

Jakarta - Osvaldo Haay patut bersyukur. Bagaimana tidak, selama pengalamannya membela Timnas Indonesia, ia pernah merasakan sentuhan magis tiga pelatih sekaligus.

Masih ingat Osvaldo Haay kan ya? Masihlah ya. Pecinta setia Timnas Indonesia, apalagi yang masih berusia di bawah 30 tahun, pasti sangat akrab dengan pemain yang satu ini.

Osvaldo Haay, yang kini berusia 28 tahun, sebelum bergabung dengan Persela Lamongan, pernah memperkuat tim-tim beken seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.

Bakat yang luar biasa mengantarkan pemain kelahiran Jayapura, 1 Mei 1997, ke skuad Timnas Indonesia berbagai kelompok umur serta timnas senior.


3 Pelatih yang Bikin Nyaman

Striker Timnas Indonesia U-22, Osvaldo Haay, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Laos U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion City of Imus Grandstand, Manila, Kamis (5/12). Indonesia menang 4-0 atas Laos. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

 

Pada eranya, ia salah satu penyerang sayap tergacor yang dimiliki Skuad Garuda. Tak heran kalau ia kemudian tetap eksis dan menjadi andalan tiga pelatih berbeda, yakni Luis Milla, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong.

Dilatih tiga pelatih top tentunya meninggalkan kesan mendalam bagi Osvaldo Haay. Satu hal yang Osvaldo rasakan, dirinya merasa nyaman selama ditukangi ketiga pelatih tersebut.

"Semuanya nyaman sih. Namun, masing-masing pelatih punya cara bermainnya masing-masing, itu saja yang berbeda," katanya via kanal YouTube Bicara Bola belum lama ini.


Apa Perbedaan dari Ketiga Pelatih Itu?

Osvaldo Haay. Pemain sayap berusia 23 tahun ini punya kelebihan lewat akselerasinya menyusur pinggir lapangan bahkan mampu mencetak gol. Akibat minimnya suplai bola ke kakinya, akselerasinya nyaris tak terlihat dan gagal pula mengirmkan umpan matang ke para striker. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Menurutnya, saat melatih dan ketika pertandingan ada perbedaan antara ketiganya.

"Kalau Luis Milla, selalu menekankan kepada passing, bola-bola pendek dan skema segitiga. Coach Indra cukup mirip karena juga mengandalkan passing," ujar Osvaldo Haay yang juga pernah bermain untuk Bhayangkara.

"Coach STY itu orangnya keras dan disiplin sekali. Terutama ketika sedang membangun fisik pemain, cepat sekali itu. Baru satu bulan sudah jadi semua badan pemain timnas," ujarnya.

Selain masalah fisik dan kebugaran, masih kata Osvaldo Haay, Shin Tae-yong juga sangat disiplin soal waktu. Juru taktik asal Korea Selatan itu bahkan mendenda setiap pemain yang berani datang terlambat.

"Soal waktu juga disiplin sekali. Kalau ada pemain yang terlambat satu menit, pasti kena denda. Dia juga tidak pilih kasih, semua pemain sama di mata STY," tuntas Osvaldo Haay.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}