Pada Senin, 6 Januari 2025, PSSI resmi mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih kepala Timnas Indonesia. Di saat yang sama, nama mantan striker legendaris Timnas Belanda, Patrick Kluivert, menjadi sorotan.
Pasalnya, nama Kluivert muncul sebagai calon kuat untuk jadi pengganti Shin Tae-yong melatih Skuad Garuda.
Dalam konferensi pers, Ketua PSSI, Erick Thohir, tidak menyebut nama. Erick hanya memastikan bahwa PSSI telah menetapkan pengganti Shin Tae-yong, dan pelatih baru itu rencananya akan diperkenalkan ke publik pada 12 Januari 2025 mendatang.
Nama Kluivert, yang sebelumnya pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda, pelatih interim Timnas Curacao, dan terakhir menangani Adana Demirspor di Turki, diyakini sebagai kandidat terkuat. Sebelum berbicara soal kiprahnya sebagai pelatih, mari menilik statistik gemilangnya sebagai pemain sepak bola.
Lahir di Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 1976, Kluivert dikenal sebagai penyerang tajam yang mengisi lini depan Timnas Belanda selama satu dekade (1994-2004). Dalam 79 pertandingan internasional, dia mencetak 40 gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak keempat dalam sejarah Oranje.
Prestasi gemilangnya di level internasional termasuk menyabet Sepatu Emas Euro 2000, bersama Savo Milosevic dari Yugoslavia. Kluivert mencetak lima gol di turnamen yang digelar di Belgia dan Belanda tersebut, tapi timnya harus terhenti di semifinal lewat adu penalti melawan Italia.
Sebagai pemain, Kluivert mencapai salah satu puncak prestasi individunya saat memperkuat Ajax Amsterdam. Pada 1995, dia finis di peringkat kelima dalam pemilihan pemenang Ballon d'Or, penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.
Saat itu, dia hanya kalah dari George Weah, Jurgen Klinsmann, Jari Litmanen (rekan setimnya di Ajax), dan Alessandro Del Piero.
Patrick Kluivert memiliki karier klub yang cemerlang, bermain untuk sejumlah klub elite di lima negara Eropa. Dia mencatatkan total 206 gol dalam 479 penampilan.
Periode paling produktif Kluivert tersaji di Barcelona, di mana dia mencetak 122 gol dalam 257 pertandingan selama enam musim. Di Ajax, dia menjadi bagian dari generasi emas yang membawa klub itu meraih trofi Liga Champions 1994/95.
Berikut adalah statistiknya:
Di level klub, Kluivert mengoleksi berbagai gelar bergengsi, terutama bersama Ajax dan Barcelona:
Ajax
Barcelona
PSV
Jika resmi ditunjuk, tugas Kluivert tidak akan mudah. Dia harus membawa Timnas Indonesia bersaing di level Asia dan dunia, terutama dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan rekam jejaknya di berbagai liga top Eropa, serta pengalamannya mencetak gol di turnamen besar, Kluivert mungkin bisa diharapkan dapat menginspirasi dan menularkan semua itu kepada pemain-pemain Timnas Indonesia.
Apakah Patrick Kluivert akan mampu memenuhi ekspektasi besar ini? Kita lihat saja nanti.