
Malang - Arema FC memberi peran yang berbeda kepada pemain seniornya, Dendi Santoso.
Pemain yang akrab dengan nomor punggung 41 itu sebelumnya berposisi sebagai winger. Namun, saat pekan pertama BRI Super League 2025/2026, Dendi bermain sebagai gelandang serang sekaligus kapten tim.
Pelatih Arema, Marcos Santos membeberkan alasan perubahan posisi Dendi. Dia melihat jika sang pemain lebih efektif bermain di posisi tersebut.
“Di usia Dendi sekarang (34 tahun) bermain sebagai sayap akan terlalu bekerja keras. Karena dia pemain yang pintar, jadi akan lebih mudah untuk bermain di nomor 10,” kata Marcos.
Dari segi permainan, Dendi bisa menjalankan perannya dengan baik. Karena dia tidak asing dengan posisi tersebut.
Beberapa tahun terakhir Dendi pernah bermain sebagai gelandang serang. Mengingat Arema melakukan regenerasi di sektor sayap. Seperti Salim Tuharea, Tito Hamzah dan Bayu Setiawan. Selain itu, ada juga pemain asing seperti Ian Puleio dan Paulinho Moccelin, sehingga persaingan di sektor winger sangat ketat.
“Adaptasi saya tidak terlalu sulit bermain di posisi ini. Karena dulu pernah ditempatkan di posisi 10. Dan saat latihan musim ini, Coach Marcos menempatkan saya di posisi ini,” jelas Dendi.
Jadi Gelandang Serang

Artinya, sejak persiapan Dendi sudah disiapkan di posisi itu. Apalagi gelandang muda Arkhan Fikri masih berkutat dengan cedera. Sehingga Dendi jadi opsi utama.
Saat ini, Dendi mulai nyaman bermain di posisi itu. Lantaran dia mendapat kebebasan untuk bergerak.
“Pelatih memberikan saya kebebasan di lapangan,” lanjutnya.
Dari segi skill, Dendi lihai mengolah bola untuk mengelabuhi lawan. Selain itu, dia punya akurasi umpan terukur.
Laga Pertama
Laga pertama Dendi bermain sebagai gelandan serang, Arema berhasil menang 4-1 melawan PSBS di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (11/8/2025).
Meski tidak membuat assist, dia berkontribusi membuat serangan Singo Edan lebih hidup. Hanya saja dia diganti di menit 72. Karena Singo Edan ingin melakukan penyegaran.
Karena tugasnya tetap lumayan berat ketika Arema kehilangan bola. Dendi harus melakukan pressing sejak area pertahanan lawan. Karena itu jadi karakter yang ditanamkan pelatih Singo Edan.
Sudah Biasa Terjadi
Dalam sepak bola, perubahan posisi winger menjadi gelandang sudah sering terjadi.
Sayap akan ikonik asal Inggris, David Beckham mengalami hal yang sama. Menjelang pensiun, dia bermain sebagai gelandang. Padahal, masa jayanya dia merupakan winger andalan Manchester United dan timnas Inggris. Begitu juga dengan winger lainnya di luar negeri maupun Indonesia.
Sebab, pemain sayap membutuhkan banyak energi untuk melakukan akselerasi dan mengirimkan umpan kedalam kotak penalti. Selain itu, harus turun jauh membantu pertahanan. Musim lalu, Dendi masih beberapa kali turun sebagai winger. Namun jarang mendapatkan kesempatan main 90 menit di posisi itu.