Jakarta - Duel antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman pada pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 bakal menjadi adu taktik yang menarik antara Muhammad Ridwan dan Pieter Huistra. Keduanya sama-sama memikul beban berat untuk menyelamatkan nasib anak asuhnya.
Menurut jadwal, pertemuan antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman itu bakal berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5/2025) pukul 15.30 WIB. Saat ini, keduanya masih sama-sama dihantui ancaman degradasi.
Skuad Mahesa Jenar masih berada di peringkat ke-18 alias sebagai juru kunci klasemen, dengan koleksi 25 poin dari 31 laga. Sementara itu, Elang Jawa yang berada persis di atasnya juga mengumpulkan jumlah yang sama.
Tentu saja, ini menjadi pertarungan yang menarik bagi kedua kubu, terutama para pelatihnya, Muhammad Ridwan dan Pieter Huistra, yang berusaha menyelamatkan timnya. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Dalam video kali ini, kita akan melihat bagaimana euforia para pemain Persib merayakan gelar juara mereka di Graha Persib. Momen penuh kebahagiaan dan kebanggaan ini menunjukkan betapa pentingnya kemenangan ini bagi tim, para pemain, dan tentunya par...
Beban Berat Muhammad Ridwan

Sejak mendepak Gilbert Agius dari posisi pelatih kepala, PSIS Semarang kini ditangani oleh asisten pelatih, Muhammad Ridwan, yang didapuk menjadi caretaker. Ridwan memang belum punya pengalaman yang melimpah di kasta tertinggi.
Sebelumnya dia juga pernah menjadi caretaker pada awal 2023. Kini, tugas yang sama juga bakal dilakoni juru taktik asal Semarang itu saat anak asuhnya tengah tertatih-tatih menuju akhir musim.
Tugas pertama Ridwan memang tak berakhir mengesankan. Pada pertandingan pekan ke-31, skuad Mahesa Jenar mengalami kekalahan dengan skor telak 0-4 saat bertandang ke markas Bali United.
Pelatih yang kini telah mengantongi lisensi A AFC itu punya beban berat untuk menuntaskan musim bersama PSIS. Pasalnya, Septian David Maulana dan kawan-kawan sudah melewati 11 laga tanpa kemenangan.
Ridwan tentu bakal memeras otak lebih keras saat menjamu PSS Sleman. Apalagi, Laskar Sembada saat ini diasuh oleh pelatih yang jauh lebih berpengalaman ketimbang dirinya, yakni Pieter Huistra.
Pieter Huistra Lebih Berpengalaman

Dari segi pengalaman, Pieter Huistra memang jauh lebih meyakinkan ketimbang M Ridwan. Juru taktik asal Belanda itu terbilang telah banyak menelan asam-garam di dunia kepelatihan sejak memulainya pada 2000.
Pada masa-masa awal, Pieter lebih banyak menangani tim junior, terutama saat jadi asisten pelatih Timnas Belanda U-17 (2000-2001), pelatih kepala Groningen U-19 (2001-2005), serta Ajax Amsterdam U-21 (2009-2010).
Setelah itu, dia pernah mengasuh FC Groningen (2010-2012), De Graafschap (2012-2013), hingga menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI (2014-2015) sekaligus pelatih interim Timnas Indonesia (2015).
Sempat berpindah-pindah, dia akhirnya kembali ke Indonesia pada 2023 untuk menangani Borneo FC. Dia sukses membawa anak asuhnya lolos ke fase championship series seusai menjuarai babak regular series edisi 2023/2024.
Sayangnya, kini tugasnya bersama PSS Sleman cukup berat. Pelatih berusia 58 tahun itu baru bisa mengukir dua kemenangan dan enam kekalahan. Ini memang bisa jadi modal untuk melumpuhkan Mahesa Jenar.
{{ comment.content }}