v21_ad_650_70
Daily Live Sepak Bola Hidup Permainan Bola Basket Berita Olahraga Klasemen
Posisi saat ini:Rumah > Pesan >

Pemain Berdarah Papua dan Maluku di Skuad Timnas Indonesia: Gacor Bersama Klub, Saatnya Bawa Garuda Terbang Tinggi

2025-05-22 10:30:02 Views:2
Timnas Indonesia - Yakob dan Yance Sayuri, Eliano Reijnders, Kevin Diks, Joey Pelupessy

Jakarta Timnas Indonesia akan menjamu China pada matchday ke-9 putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia awal bulan Juni 2025.

Pertandingan Timnas Indonesia kontra China digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025. Masih ada waktu sekitar dua pekan lagi bagi kedua tim untuk meningkatkan persiapan.

Sementara Timnas Indonesia dalam posisi lebih baik, berada di urutan keempat dengan nilai 9, dan punya kans lebih besar untuk lolos fase berikutnya.

Timnas China masih berkutat sebagai juru kunci di Grup C dengan nilai 6, setelah dua kekalahan beruntun pada periode Maret 2025.

Di skuad Timnas Indonesia edisi kali ini ikut dihuni sejumlah pemain yang berasal dari Indonesia bagian timur, seperti dari tanah Papua hingga Maluku.

Ya, pemain-pemain asal wilayah Indonesia timur tetaplah punya potensi dan bakat yang besar. Mereka tetap layak dipanggil Patrick Kluivert untuk menyempurnakan misi lolos ke Piala Dunia 2026.

Siapa saja mereka? Yuk simak daftar dan ulasan menarik dari Bola.com berikut ini:


Yance Sayuri

Pemain Timnas Indonesia, Yance Sayuri (kiri) dan Yakob Sayuri berfoto bersama setelah melawan Burundi pada pertandingan kedua FIFA Matchday di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Lahir di Kepulauan Yapen, Papua pada 22 September 1997, Yance Sayuri baru meledak namanya bersama PSM Makassar musim 2020/2021. Ia kemudian ikut membawa tim Juku Eja menjuarai Liga 1 2022/2023.

Yance Sayuri dikenal sebagai winger cepat, lincah, dan punya naluri mencetak gol cukup tinggi. Kebiasaannya adalah beroperasi di sayap kiri karena kemampuan kaki kidalnya, meski juga bisa dimainkan di sisi kanan.

Ia sering bermain dalam tempo cepat, menusuk pinggir sisi kiri lapangan untuk membombardir pertahanan lawan, mengirimkan umpan silang, atau menembak ke gawang. Alhasil musim ini ia menorehkan 31 penampilan, dengan torehan tujuh gol ditambah lima assist.

Sebuah statistik keren untuk ukuran bek sayap. Layak jika Yance Sayuri diberi kesempatan kembali memperkuat Timnas Indonesia. Ia baru punya satu caps bersama skuad Garuda tepatnya pada uji coba kontra Burundi tanggal 28 Maret 2023 atau dua tahun lalu, dengan bermain selama 81 menit.

 


Yakob Sayuri

Pemain Timnas Indonesia, Yance Sayuri dan Yakob Sayuri, foto bersama setelah melawan Burundi pada pertandingan kedua FIFA Matchday di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023). Kedua tim bermain imbang 2-2. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kemudian ada sosok Yakob Sayuri, pemain di BRI Liga 1 musim yang menjadi bahan pembicaraan banyak kalangan. Pemain sayap kanan yang tampil cemerlang bersama Malut United.

Ia membantu tim promosi Malut United bercokol di posisi ketiga klasemen hingga pekan ke-33. Kiprahnya musim ini bisa dibilang menawan, Yakob Sayuri memainkan 27 pertandingan, mencetak 10 gol plus enam assist, sebuah pencapaian mengesankan.

Yakob Sayuri lahir di Kepulauan Yapen pada 22 September 1997, ia merupakan saudara kembar Yance Sayuri. Menariknya sama-sama berkarier di tim yang sama sejak di PSM Makassar dan kini bersama Malut United.

Kemampuan Yakob Sayuri tak perlu dipertanyakan. Sebagai pemain sayap, tentu ia punya kecepatan berlari mengagumkan, skill melewati lawan, umpan silang terukur, hingga akurasi dalam penyelesaian akhir.

Bakatnya sudah dimaksimalkan di Timnas Indonesia sejak debutnya pada 7 Juni 2021. Secara keseluruhan ia telah memainkan 24 laga dan mencetak tiga gol untuk Timnas Indonesia senior. Terakhir kali tampil di lapangan dengan seragam Merah-Putih adalah saat menang 2-0 atas Arab Saudi 19 November 2024.

Kemudian ia tak dipanggil dalam dua pertandingan di bulan Maret saat bertemu Australia dan Bahrain. Kini Yakob Sayuri kembali sudah dipilih Patrick Kluivert, dan diharapkan bisa membawa Timnas Indonesia menggasak China serta Jepang bulan depan.


Ricky Kambuaya

Timnas Indonesia - Ricky Kambuaya

Bergeser ke Ricky Kambuaya yang sangat vital di lini tengah Dewa United. Ricky Kambuaya lahir di Sorong, 5 Mei 1996. Ia tumbuh besar di lingkungan sepak bola Papua dengan segudang bakat alami yang dimilikinya.

Ricky Kambuaya justru banyak menghabiskan kariernya bermain di luar Papua. Tercatat ia bermain untuk Mojokerto Putera, PSS Sleman, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan kini bersama Dewa United sejak semusim terakhir.

Kiprahnya di Timnas Indonesia dimulai pada Oktober 2021 yang menandai debutnya. Ia termasuk pemain yang bolak-balik ke Timnas Indonesia, hingga penampilan terakhirnya adalah membantu Indonesia menggasak Bahrain 1-0 bulan Maret lalu.

Hingga kini, Ricky Kambuaya telah mencatatkan 38 penampilan bersama tim Merah-Putih dan mencetak lima gol. Ricky Kambuaya juga moncer di klubnya Dewa United, sepanjang BRI Liga 1 2024/2025 ia bermain 25 laga, mencetak dua gol plus menorehkan enam assist.

 


Joey Pelupessy

Joey Pelupessy memperkuat Timnas Indonesia pada laga vs Bahrain di SUGBK, Jakarta, Selasa (25-3-2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Selanjutnya adalah gelandang bertahan Joey Pelupessy. Ia merupakan salah satu anggota terbaru di skuad Timnas Indonesia.

Pemain berusia 31 tahun itu menjalani proses naturalisasi dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 10 Maret lalu. Kemudian Pelupessy menandai debutnya saat Indonesia mengalahkan Bahrain 1-0 tanggal 25 Maret 2025.

Gelandang Lommel SK itu tampil sebagai starter dan bermain penuh selama 90 menit. Joey Pelupessy berduet dengan Thom Haye di lini tengah. Dia pun menjawab kepercayaan sang pelatih dengan performa gemilang.

Menilik laman FotMob pemain kelahiran Almelo, Belanda tersebut mendapatkan rating 7,1. Joey Pelupessy mencatat 85 persen umpan akurat.

Kehadiran Joey Pelupessy membuat lini tengah Timnas Indonesia kian solid dan terasa sangat sulit ditembus kubu Bahrain. Dia menjadi penghubung serta pemutus serangan lawan sepanjang laga ini.

Joey Pelupessy rupanya memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya Maluku. Kakek, nenek, dan ayahnya ternyata lahir di Indonesia. Kondisi itu membuat Joey Pelupessy sangat bangga. Sebab akhirnya ia bisa membela Timnas Indonesia, negara yang memiliki ikatan erat dengan keluarganya.

Musim 2024/2025, Joey Pelupessy berkarier di kompetisi kasta kedua Liga Belanda, Lommel SK sejak Januari 2025 usai meninggalkan Groningen. Bersama Lommel SK, Joey Pelupessy memainkan 12 laga dan mengukir satu assist.

 


Stefano Lilipaly

Gelandang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, mengontrol bola saat melawan Filipina pada laga Piala AFF 2018 di SUGBK, Jakarta, Minggu (25/11). Kedua negara bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Ada satu lagi anggota Timnas Indonesia edisi terkini yang berasal dari Maluku. Adalah Stefano Lilipaly, gelandang 35 tahun yang kembali mendapat kepercayaan dipanggil dalam pemusatan latihan untuk laga bulan Juni mendatang.

Pemain kelahiran Arnhem, resmi menjadi WNI (Warga Negara Indonesia) setelah melalui proses naturalisasi pada bulan Oktober 2011 lantaran punya darah keturunan Indonesia lewat ayahnya yang berasal dari Maluku. Ia kemudian menjalani debutnya untuk Timnas Indonesia pada tahun 2013.

Awalnya ia membela Timnas Indonesia U-23 dengan lima penampilan dan mencetak empat gol. Kemudian bermain untuk Timnas Indonesia senior saat dilatih Jacksen F. Tiago.

Lilipaly menandai debut pada 14 Agustus 2013 membawa Timnas Indonesia menggasak Filipina 2-0, dan ia ikut menyumbang satu assist. Secara keseluruhan, Lilipaly memainkan 30 laga bersama Timnas Indonesia senior dan membukukan 3 gol.

Stefano Lilipaly termasuk pemain yang kenyang pengalaman di sepak bola Indonesia. Ia lama bermain untuk Bali United, bahkan mengantarkan tim kebanggaan pulau Dewata itu ke tangga juara Liga 1.

Jika ditotal, Lilipaly telah memainkan 184 pertandingan, mencetak 52 gol, dan 51 assist di kompetisi Liga 1, baik bersama klub Bali United maupun Borneo FC.

Lilipaly disebut-sebut salah satu gelandang terbaik, dengan kemampuan visi bermain, kualitas umpan yang terukur, hingga akurasi bola mati yang luar biasa.

 


Eliano Reijnders

Eliano Reijnders, Calvin Verdonk, dan Ramadhan Sananta dalam lagaTimnas Australia Vs Timnas Indonesia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025). (AFP/Saeed Khan)

Pesepak bola diaspora keturunan Indonesia-Belanda, Eliano Reijnders juga punya darah orang Indonesia timur. Pemain klub Eredivisie, PEC Zwolle, itu punya darah Ambon, Maluku, dari ibunya.

Bersama klubnya itu, Eliano sebetulnya sudah tampil cukup reguler di kasta tertinggi Liga Belanda. Dia sudah mencatatkan debut di Eredivisie sejak musim 2020/2021.

Eliano Reijnders sudah punya tiga penampilan bersama Timnas Indonesia sejak debutnya pada 10 Oktober 2024 di markas Bahrain. Adapun di level klub, ia secara reguler bermain 21 kali bersama PEC Zwolle musim ini dan mencetak satu gol.

 


Kevin Diks

Kevin Diks dan Maarten Paes dalam pertandingan Timnas Indonesia kontra Jepang pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (15/11/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Ada satu lagi anggota di Timnas Indonesia edisi terkini yang punya garis keturunan asal Maluku, bek serbabisa Kevin Diks Bakarbessy. Dari nama belakangnya saja sudah kelihatan merupakan salah satu marga di Maluku.

Kevin Diks merupakan satu di antara pemain dengan harga pasar tinggi di Timnas Indonesia. Ia baru saja menyelesaikan kariernya di FC Copenhagen dan akan menjadi pemain Borussia Monchengladbach.

Kevin Diks sudah menjadi pemain Timnas Indonesia pada 15 November 2024. Kini ia sudah punya tiga caps bersama tim merah-putih. Meski sempat dibelit cedera, pemain berusia 28 tahun tetap mencuri perhatian Patrick Kluivert untuk memanggilnya kembali.


Shayne Pattynama

Selebrasi pemain Timnas Indonesia, Shayne Pattynama setelah mencetak gol ke gawang Timnas Irak dalam laga pertama Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Basra International Stadium, Irak, Kamis (16/11/2023) malam WIB. (AFP/Hissein Faleh)

Sebelum Calvin Verdonk hadir di skuad Timnas Indonesia, Shayne Pattynama lebih dulu menjadi andalan. Namun, harus diakui Shayne hanya meraih satu kali kesempatan bermain penuh dari 11 caps yang didapatkannya bersama Tim Garuda.

Debutnya bersama Timnas Indonesia didapatkan dalam laga persahabatan melawan Argentina pada Juni 2023. Shin Tae-yong, pelatihnya kala itu memberikan kesempatan kepada Shayne untuk bermain sepanjang babak kedua, menggantikan Pratama Arhan yang sebelumnya menjadi starter.

Shayne Pattynama merupakan andalan ketika Timnas Indonesia memulai kiprah di Kualifikasi Piala Dunia 2026 sejak putaran pertama.

Ia bermain sebagai pemain pengganti saat Indonesia menang 6-0 atas Brunei dan jadi starter ketika menang dengan skor yang sama pada pertemuan kedua melawan tim yang sama.

Sementara di putaran kedua, Shayne Pattynama hanya mendapat tiga kali kesempatan, yaitu dua kali melawan Irak dan satu laga melawan Filipina.

Kemudian di putaran ketiga, hingga sejauh ini Shayne bermain dalam tiga pertandinga, yaitu dua laga kontra Arab Saudi dan saat bertandang ke China.

Shayne juga hanya mendapatkan kesempatan bermain sekali ketika Timnas Indonesia beraksi di Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar pada Januari 2024, yaitu ketika Tim Garuda kalah telak 0-4 dari Australia.

Seperti halnya yang didapatkannya di Timnas Indonesia, Shayne Pattynama juga lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan di klubnya, AS Eupen, di Liga Belgia.

Namun, ia tercatat 16 kali bertanding pada musim ini, termasuk 7 kali menjadi starter.


Ragnar Oratmangoen

Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Marga Oratmangun merupakan salah satu marga yang berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku. Marga ini melekat pada diri Ragnar Oratmangoen, pesepak bola Indonesia, meskipun ia lahir dan besar di Belanda.

Ejaan nama Ragnar memakai Oratmangoen, namun itu tidak berbeda.

Keluarga Ragnar merupakan orang terpandang di Indonesia. Pamannya, Djauhari Oratmangun, merupakan Dubes RI untuk China dan Mongolia.

Pamannya yang lain, Dharma Oratmangun, juga menjadi politisi.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Berita yang direkomendasikan

Berita yang direkomendasikan

Video yang direkomendasikan