Semarang - Caretaker PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, mengakui sulitnya mengembalikan motivasi pemain yang nasibnya telah berada di titik nadir. Kondisi tak ideal yang dialami Mahesa Jenar memang akhirnya berimbas kepada performa.
Muhammad Ridwan mengakui, tugasnya sebagai caretaker memang dihadapkan pada situasi yang sulit. Sebab, PSIS Semarang sudah cukup lama sekali tak meraih kemenangan hingga akhirnya terdegradasi dari BRI Liga 1 2024/2025.
“Bukan perkara yang mudah berada di situasi semacam ini. Mengendalikan tim ketika tim tersebut berada di titik nadir. Dalam beberapa pertandingan, kami tidak bisa meraih kemenangan,” ujar Ridwan.
“Hal yang terberat adalah bagaimana mengembalikan motivasi dari para pemain. Secara berkala, setiap kali kami bertemu, berlatih, dan berinteraksi, kami sudah menyatukan tekad sebenarnya,” imbuhnya.
Diminta Berikan 100%

Juru taktik berusia 44 tahun itu sebetulnya sudah berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan setiap momen interaksi dengan anak asuhnya untuk mengembalikan motivasi serta kepercayaan diri mereka.
Satu pesan yang kerap disampaikan Ridwan kepada pemainnya ialah soal harga diri dan kebanggaan. Menurutnya, ini menjadi dasar utama bagi setiap pemain untuk bisa tampil maksimal di setiap laga.
“Kami menyatukan tekad bahwa kami bermain bukan untuk siapa-siapa. Kami bermain untuk harga diri kami, kebanggaan kami. Apa pun yang terjadi, kami akan selalu berusaha untuk memberikan 100% kemampuan di lapangan,” katanya.
“Itu bentuk bagaimana kami mensyukuri nikmat yang telah diberikan. Dengan nikmat itu, kami bisa mendapatkan semuanya. Kami bisa mendapatkan materi yang berlimpah sebelum ini,” tambah Muhammad Ridwan.
Tunggakan Gaji
Ridwan sebetulnya juga sudah berusaha mengembalikan mentalitas para pemainnya yang terganggu oleh masalah tunggakan gaji. Dia berharap, situasi semacam ini tak mengganggu performa pemain.
“Jadi, itu yang kami sampaikan kepada pemain. Hal yang normal di sepak bola Indonesia jika ada keterlambatan gaji. Ketika keterlambatan gaji itu sampai mempengaruhi performa di lapangan, itu adalah sesuatu yang aneh,” ucapnya.
“Saya percaya bahwa semua pemain saya sudah memberikan yang terbaik. Jadi, perkara keterlambatan gaji, menurut saya, pada laga terakhir atau sebelum-sebelumnya, tidak begitu bisa dirasakan,” imbuhnya.
PSIS Resmi Degradasi
PSIS telah menjadi klub pertama yang resmi terdegradasi dari BRI Liga 1 2024/2025. Mereka dipastikan terpuruk di dasar klasemen. Sejauh ini, Mahesa Jenar mengoleksi 25 poin dari 33 pertandingan.
Perjalanan PSIS Semarang memang terlampau berat sepanjang BRI Liga 1 2024/2025. Hingga pekan ke-33 ketika mereka dipastikan terdegradasi dari kasta tertinggi, Mahesa Jenar jadi tim dengan jumlah kemenangan paling rendah.
Dari total 33 laga sejauh ini, PSIS Semarang hanya bisa mengamankan enam kemenangan saja. Jumlah ini menjadi yang terendah dibandingkan kontestan lain. Jumlah kekalahannya juga termasuk dalam kategori yang tertinggi.
{{ comment.content }}